Jogja
Selasa, 31 Januari 2017 - 12:20 WIB

Sleman Perbanyak Pembangunan Sanitasi Layak untuk Kesehatan Masyarakat

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wakil Gubernur DIY Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Paku Alam X meresmikan Pembangunan Ipal Komunal di Dusun Pendulan, Sumberagung, Moyudan bersama Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun, Senin (30/1/2017). (Abdul Hamid Razak/JIBI/Harian Jogja)

Pembangunan instalasi pengelolaan air limbah (Ipal) komunal perlu diperbanyak lagi

Harianjogja.com, SLEMAN- Pembangunan instalasi pengelolaan air limbah (Ipal) komunal perlu diperbanyak lagi. Selain bertujuan untuk menciptakan lingkungan bersih dan sehat bagi warga, keberadaan Ipal komunal juga berfungsi untuk menjaga kualitas air bersih.

Advertisement

Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun mengatakan, pembangunan Ipal komunal di Sleman masih perlu diperbanyak lagi. Hingga 2016, tercatat sebanyak 122 unit Ipal komunal yang dibangun di desa-desa. Pembangunan Ipal-Ipal tersebut, menambah cakupan sanitasi layak di wilayah Sleman mencapai 94,34%.

“Saat ini, tinggal 5,66 persen atau 12.435 KK yang memiliki sanitasi kurang layak dan pengguna jamban yang tidak aman,” katanya di sela-sela peresmian Ipal komunal Dusun Pendulan, Sumberagung, Moyudan, Senin (30/1/2017).

Advertisement

“Saat ini, tinggal 5,66 persen atau 12.435 KK yang memiliki sanitasi kurang layak dan pengguna jamban yang tidak aman,” katanya di sela-sela peresmian Ipal komunal Dusun Pendulan, Sumberagung, Moyudan, Senin (30/1/2017).

Selain masalah Ipal, katanya, di wilayah Selaman terdapat 5.507 KK yang masih sampai saat ini masih buang air besar (BAB) sembarangan. Untuk mengentaskan masalah tersebut, katanya, pembangunan Ipal komunal perlu diperbanyak lagi untuk mewujudkan sanitasi layak di masyarakat.

“Kami menargetkan pada 2019, cakupan sanitasi layak dapat ditingkatkan menjadi 96,19 persen. Hingga 2016, pembangunan Ipal komunal mencapai 122 unit,” ujarnya.

Advertisement

“Kami mengembangkan program Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat atau Sanitasi Berbasis Masyarakat dan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat di 86 desa. Hingga 2016, terdapat 67 desa yang mendeklarasikan Stop BAB Sembarangan,” katanya.

Ipal komunal di Pendulan, dilengkapi dengan kolam filter gravel dan kolam stabilisasi. Sehingga air keluaran dari Ipal tidak mengandung polusi, selain itu ikan bisa hidup dengan baik di kolam keluaran Ipal tersebut.

Selain Ipal komunal, di Pendulan juga tersedia pengelolaan bank sampah, gerakan mitigasi adaptasi terhadap lingkungan untuk mengatantisipasi bahaya-bahaya penyakit menular.

Advertisement

Ada pula pemanfaatan lahan pekarangan rumah dengan sistem tanam polybag untuk mengefektifkan pupuk sehingga terserap tanaman dan menghasilkan buah, sayuran maupun tanaman obat keluarga (TOGA).

Sementara itu, Wakil Gubernur DIY Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Paku Alam X yang hadir dalam peresmian tersebut mengatakan, keberadaan Ipal komunal di Pendulan Sumberagung tersebut, berkat kerjasama antara pemerintah dan masyarakat. Warga bergotong royong membangun Ipal Komunal, sementara dananya berasal dari APBN.

“Ipal ini memiliki kapasitas daya tampung untuk 100 KK. Keberadaan Ipal ini untuk mewujudkan lingkungan bersih dan sehat. Pemerintah pasti mendukung upaya warga,” katanya.

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : Ipal Komunal Sleman
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif