SOLOPOS.COM - Ronaldinho saat membela Fluminense (Sky Sports)
Mantan pemain Timnas Brasil, Ronaldonho, tidak mau menjadi pelatih. Mengapa?
Solopos.com, PARIS – Mantan pemain AC Milan, Ronaldinho, berbicara tentang masa depannya setelah tidak bermain. Ronaldinho setelan pensium tidak mau menjadi pelatih.
Akhir pekan lalu, Ronaldinho menonton laga Paris Saint-Germain (PSG) vs Monaco yang bermain imbang 1-1 di Parc des Princes, markas PSG. PSG adalah klub pertama gelandang Brasil itu saat bermain di Eropa.
“Saya adalah anak PSG. Saat bermain di PSG, gerbang Eropa terbuka untukku” ujar Ronaldinho, seperti dikutip Solopos.com dari Thesun.co.uk, Senin (30/1/2017).
“Bermain di PSG merupakan momen yang sangat spesial. Ada laga kontra Marseille dan Bordeaux. Saya juga cetak gol melawan Guingamp. Itu adalah momen yang terlupakan” tambahnya.
Ronaldinho mencapai kesuksesan tertinggi saat bermain di Barcelona. Ia mengantar klub Spanyol itu meraih juara Liga Spanyol dan Liga Champions. Ronaldinho yang kini berusia 36 tahun belum memikirkan untuk gantung sepatu.
Tapi setelah pensiun, pemain yang identik dengan senyumannya saat bermain sepak bola itu tidak akan menjadi pelatih. Ronaldinho mengaku tak sanggup melihat sepak bola selama 90 menit.
“Saya tidak kuat menonton pertandingan sepak bola selama 90 menit. Saya suka melihat momen terbaik saat terjadi gol. Itu alasan saya tidak ingin menjadi pelatih sepak bola,” jelas Ronaldinho.
Ronaldinho mengaku memiliki penyesalan saat merumput bersama PSG selama dua musim karena tidak meraih trofi. Setelah pindah ke Barcelona, pada 2003, ia malah memenangi banyak gelar.
“Tidak memenangi gelar adalah sesuatu yang masih membuat saya sedih hari ini. Saat itu saya bermain dengan Jay-Jay Okocha, Nicolas Anelka, Aloisio … Sangat disayangkan beberapa hal di sana tidak berjalan dengan baik, imbuh Ronaldinho.
“Saat ini, ada pemain hebat dan dapat dipastikan bermain di tim ini menjadi kesenangan. Tapi waktu saya di sini adalah yang terbaik dari hidup saya, ” pungkasnya.