Soloraya
Selasa, 31 Januari 2017 - 14:40 WIB

LALU LINTAS KLATEN : Sempit dan Rawan Kecelakaan, 2 Ruas Jalan Ini Bakal Dibikin Searah

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kendaraan melintas di Jl. Bali, Kelurahan Kabupaten, Kecamatan Klaten Tengah, Senin (30/1/2017). (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Lalu lintas Klaten, dua ruas jalan bakal dibuat searah karena sempit dan rawan kecelakaan.

Solopos.com, KLATEN — Dua ruas jalan di wilayah kota Kabupaten Klaten yaitu Jl. K.S. Tubun dan Jl. Bali bakal diberlakukan satu arah. Uji coba pemberlakuan satu arah itu dimulai awal Februari 2017.

Advertisement

Sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub) Klaten, Sudiyarsono, mengatakan alasan pemberlakuan satu arah itu karena kondisi jalan. “Secara umum terkait kapasitas jalan. Kondisi jalan di kedua ruas itu kan sempit dan rawan kecelakaan sehingga diberlakukan satu arah,” kata dia saat ditemui wartawan, Senin (30/1/2017).

Sudiyarsono mengatakan pemberlakuan satu arah masih sebatas uji coba yang dimulai 1 Februari. “Kami nanti menambah rambu-rambu di kedua ruas jalan itu,” katanya.

Kabid Lalu Lintas Dishub Klaten, Sumarsono, mengatakan pemberlakuan ruas jalan satu arah itu pukul 05.00-18.00 WIB. Ruas Jl. Bali diberlakukan satu arah dari simpang tiga sekolah Maria Asumpta sampai Jl. Pemuda (melintasi pasar buah/samping Pegadaian).

Advertisement

Sementara ruas Jl. K.S. Tubun (sisi selatan Taman Kota Klaten) bakal diberlakukan satu arah dari Jl. Pemuda. Kedua ruas jalan tersebut berada di wilayah Kelurahan Kabupaten.

“Jadi, untuk Jl. K.S. Tubun dari Jl. Pemuda itu hanya bisa belok ke kiri. Sementara Jl. Bali hanya bisa untuk ke Jl. Pemuda,” kata dia.

Dishub segera menyosialisasikan rencana pemberlakuan satu arah itu. Uji coba pemberlakuan ruas jalan satu arah dilakukan selama sebulan. “Untuk sosialisasi ke sekolah sudah. Dari pihak sekolah sudah menyampaikan ke wali murid,” urai dia.

Advertisement

Sumarsono juga mengatakan pemberlakuan satu arah di kedua ruas jalan tersebut mempertimbangkan kondisi jalan yang sempit serta faktor keselamatan. “Untuk Jl. K.S. Tubun itu kondisi jalan sempit. Sementara di Jl. Bali mempertimbangkan sisi keselamatan karena di sana ada sekolah juga,” ungkap dia.

Sementara itu, salah satu pedagang buah di tepi Jl. Bali, Tun, 48, mengaku belum ada sosialisasi soal rencana pemberlakuan ruas jalan satu arah. Ia khawatir jika diberlakukan searah berdampak pada menurunnya pendapatan para pedagang.

“Kalau saat ini belum searah saja sudah sepi pembeli apalagi nanti diberlakukan searah,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif