News
Selasa, 31 Januari 2017 - 23:20 WIB

KISAH INSPIRATIF : 9 Dari 11 Anggota Keluarga Ini Bertubuh "Mungil", Ini yang Mereka Lakukan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Keluarga ini mayoritas anggota keluarganya bertubuh mungil. (Barcroft Media)

Kisah inspiratif mengenai sebuah keluarga yang mayoritas memiliki tubuh mungil.

Harianjogja.com, INDIA — Kelainan genetik langka dialami sebuah keluarga. Setidaknya sembilan dari 11 anggota keluarga ini dilahirkan dengan tubuh mungil.

Advertisement

Mirror, Selasa (31/1/2017) melaporkan, keluarga besar Ram Raj Cauhan ini semula berjumlah 21 orang. Sekitar 18 orang di antaranya mengalami kelainan genetik langka yang disebut Achondroplasia. Akibat yang ditimbulkan, mayoritas anggota keluarga bertubuh pendek.

Achondroplasia merupakan istilah umum untuk menggambarkan tubuh yang tak proporsional [kerdil]. Karakteristik penyandang achondroplasia adalah bagian tubuh ke atas normal, tetapi bagian bawah berukuran pendek.

Advertisement

Achondroplasia merupakan istilah umum untuk menggambarkan tubuh yang tak proporsional [kerdil]. Karakteristik penyandang achondroplasia adalah bagian tubuh ke atas normal, tetapi bagian bawah berukuran pendek.

Ram Raj, 52, sebenarnya memiliki tujuh saudara perempuan dan empat saudara laki-laki. Sebanyak delapan dari 11 orang saudara kandung mengalami masalah yang sama. Namun sebagian di antaranya telah meninggal, termasuk saudara laki-laki terya, Prithvi Raj.

Ram Raj saat ini tinggal dengan 10 anggota keluarganya di kota tua di Hyderabad, India. Sekitar sembilan di antaranya memiliki kondisi yang salam. Banyaknya anggota keluarga dengan kelainan ini membuat keluarganya disebut sebagai keluarga kerdil terbanyak di kota tersebut.

Advertisement

Ram Raj menjelaskan,”Ketika kami keluar [rumah], orang-orang mengelilingi kami dan menanyakan hal yang aneh, seperti mengapa kamu pendek? Darimana asal kalian? Semua orang menganggap kami “rendah”,” terangnya.

Selain persoalan tersebut, keluarga ini juga bermasalah dari sisi kesehatan. Kaki yang pendek mengakibatkan mereka kesusahan untuk berjalan.

“Setelah mencapai usia tertentu, kaki menjadi lemah. Saya menyaksikan sendiri kakek dan ayah saya menghadapi masalah ini, tetapi mereka masih dapat berjalan dengan normal tapi saya kesulitan untuk berjalan, adik laki-laki saya tak dapat tanpa bantuan. Begitu juga dengan kedua adik perempuan saya,” paparnya.

Advertisement

Ram Raj bekerja sebagai “penyambut pernikahan”. Saat bekerja, dia harus berdandan rapi dan menyambut tamu-tamu. Namun, tegas dia, menemukan pekerjan lain merupakan tantangan bagi keluarganya.

“Tak ada orang yang mau memberi saya pekerjaan. Saya mengalami banyak masalah karena orang selalu melihat saya dan berkata,”Bagaimana kamu dapat bekerja [dengan tubuh seperti itu].”

“Saya bekerja di toko milik keluarga saya ketika tak ada pernikahan,” tambah dia.

Advertisement

Putrinta, Ambika, 27, ingin menjadi akuntan. Namun kelainan fisik yang dialami membuatnya sulit menemukan pekerjaan.

“Di masa depan saya ingin menjadi akuntan, tetapi semua hanya dapat terjadi  jika saya mendapat pekerjaan. Orang-orang mengatakan, karena tubuh saya yang pendek, saya tak dapat menemukan pekerjaan.”

Anggota keluarga yang lain, yang juga bertubuh mungil, termasuk saudara laki-laki dan perempuan Ram Raj kesulitan mendapatkan pekerjaan yang stabil.

Dia mengatakan,”Adik laki-laki saya bekerja sebagai operator, sedang istri saudara saudara saya bekerja sebagai penjahit. Kami berusaha mengatasi dengan cara ini.”

Ram Raj menilai persoalan ini berat untuk anggota keluarga perempuan.

“Tidak apa untuk anggota keluarga laki-laki. Bagaimana dengan saudara perempuan kami? Hidup menjadi sulit untuk mereka.”

Istri Ram Raj bertubuh normal, tetapi meninggal pada 1993, saat dia tengah mengandung tujuh bulan untuk anak ketiga.

Ram Raj mengatakan meski banyak orang menertawakan mereka, kondisi tubuh ini membuat mereka sulit bepergian, menikah dan memiliki kehidupan normal, keluarga ini percaya Tuhan memberikan kondisi ini karena mereka orang yang istimewa.

“Ayah saya pernah sekali berkata jika orang kerdil adalah reinkarnasi dari Tuhan. Orang mungkin tertawa, tetapi kami tidak merasa demikian. Banyak orang mengejek kami dan anggota keluarga yang lain. Namun jika seseorang sedih, ketika melihat kami, mereka tertawa, inilah kehendak Tuhan. Kami menjadi pelengkap bagi mereka sehingga dapat membuat mereka tertawa,” paparnya.

“Saya memiliki dua putri. Saya akan membuat mereka paham dan melaksanakan tugas ini. Tuhan bersamamu,” tutup dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif