News
Senin, 30 Januari 2017 - 17:43 WIB

Ada Bekas Hantaman di Jenazah Balita Penghuni Panti Tunas Bangsa Pekanbaru

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pembongkaran jenazah Zilki, balita yang meninggal dunia penghuni Panti Tunas Bangsa Pekanbaru. (Okezone)

Jenazah balita yang meninggal dunia penghuni Panti Tunas Bangsa Pekanbaru, memprihatinkan. Ada luka bekas hantaman dan sundutan rokok.

Solopos.com, PEKANBARU — Tim dokter menemukan sejumlah bekas luka di tubuh Zilki, balita berusia 1 tahun 8 bulan penghuni Yayasan Tunas Bangsa Pekanbaru, Riau, yang meninggal dunia beberapa waktu lalu.

Advertisement

Makam Zilki dibongkar kemarin oleh pihak kepolisian untuk mengungkap penyebab kematiannya. Kuat dugaan, Zilki meninggal karena perlakukan tak wajar, di mana di tubuhnya terdapat sundutan rokok.

“Berdasarkan keterangan dari tim dokter ditemukan bekas luka hantaman benda tumpul,” ucap Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol. Susanto saat dimintai konfirmasi Okezone, Senin (30/1/2017).

Untuk memastikan penyebab kematian dan luka di tubuh almarhum Zikli, polisi memeriksa Lili, pemilik yayasan, hari ini. “Apa penyebab kematian korban akan terungkap dengan adanya bukti dan keterangan saksi yang kita periksa,” ucapnya.

Advertisement

Zikli meninggal pada 21 Januari 2017 lalu di RSUD Arfin Ahmad Pekanbaru. Saat dibawa ke rumah sakit kondisi balita memprihatinkan. Zikli muntah-muntah, demam tinggi dan disentri. Paman Zikli kemudian melaporkan kasus ini ke polisi.

Lili datang ke Mapolresta Pekanbaru di Jl. Jendral Ahmad Yani siang ini bersama tim kuasa hukumnya. Terkait statusnya, polisi masih menunggu hasil pemeriksaan.

“Sejauh ini statusnya saksi karena masih dalam pemeriksaan. Bisa saja segera naik menjadi tersangka setelah diketahui hasil pemeriksaan nanti,” tambah Kapolresta.

Advertisement

Para penghuni Yayasan Tunas Bangsa hidup di tiga tempat yakni di KM 20 Kecamatan Tenayan Raya, Jl. Cendrawasih di Kecamatan Bukit Raya, dan Kecamatan Tenayan Raya. Penghuni terdiri dari anak-anak, orang jompo, fakir, dan pendirita gangguan jiwa. Usia penghuni dewasa, usia mereka antara 36 sampai 70 tahun. Sementara anak-anak berumur 1 sampai 4 tahun.

Petugas Dinas Sosial Provinsi Riau telah mengevakuasi 19 orang dewasa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Pekanbaru. Kondisi fisik dan psikis mereka memprihatinkan. Sementara lima anak-anak dititipkan di Rumah Aman.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif