Soloraya
Minggu, 29 Januari 2017 - 20:40 WIB

INFRASTRUKTUR SRAGEN : Awas, Banyak “Sumur” di Jl. H.O.S. Cokroaminoto!

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sebuah rambu portabel dari bambu bertuliskan “Awas Sumur” dipasang di lubang Jl. H.O.S. Cokroaminoto, Sragen, Minggu (29/1/2017). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Sragen, banyaknya lubang di Jl. H.O.S. Cokroaminoto membuat warga menjulukinya sumur.

Solopos.com, SRAGEN — Lubang menganga dengan kedalaman sampai 30 cm banyak ditemukan di sepanjang Jl. H.O.S. Cokroaminoto mulai dari simpang empat terminal lama hingga simpang empat Teguhan, Sragen.

Advertisement

Warga Teguh Jajar, Kelurahan Plumbungan, dan warga Teguhan, Kelurahan Sragen Wetan, menyebut lubang-lubang itu sebagai sumur saking dalamnya. Mereka memasang rambu-rambu portabel dari bambu dengan tulisan “Awas Sumur” di lubang itu agar tidak dilewati warga.

Pemasangan rambu-rambu sederhana itu terpaksa dilakukan warga karena banyak pengguna jalan yang terperosok di lubang itu dan terjatuh. Warga Kampung Teguh Jajar RT 008/RW 002, Kelurahan Plumbungan, Kecamatan Karangmalang, Sragen, Ambyar, 48, menyampaikan pemasangan rambu dari bambu itu sekaligus sebagai bentuk protes kepada pemerintah.

“Sebelumnya pernah ditanami pohon pisang tetapi ambruk diterjang truk besar-besar itu. Kemudian oleh warga dipasangi rambu-rambu itu. Soalnya banyak pengguna jalan, terutama pengendara sepeda motor yang terjatuh dan terperosok di lubang-lubang dalam itu. Sabtu [28/1/2017] kemarin, ada bapak-bapak yang sudah tua juga terjatuh di tempat itu,” ujarnya saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu (29/1/2017).

Advertisement

Ambyar menjelaskan Jl. H.O.S. Cokroaminoto itu sebenarnya merupakan jalur satu arah untuk truk bertonase besar dari arah utara ke selatan, yakni dari simpang empat terminal lama sampai ring road selatan. Dia prihatin ketika banyak warga pengemudi mobil yang nekat menerobos jalur satu arah itu dari selatan ke utara.

“Akibatnya yang kesulitan pengendara motor. Kalau lewat lajur kiri banyak lubang. Sementara kalau lewat lajur kanan berhadapan dengan kendaraan dari arah berlawanan. Kerusakan jalan ini disebabkan kapasitas jalan tak sesuai dengan tonase kendaraan yang melintas. Kerusakan paling parah ya dua pekan terakhir. Kalau hujan lubang-lubang itu tergenang air sehingga tidak kelihatan,” ujar Ambyar yang rumahnya di pinggir jalan tersebut.

Dia berharap ada perhatian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen. Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Sragen, Sukirno, mengatakan Jl. H.O.S. Cokroaminoto itu merupakan jalan milik Pemkab Sragen yang menjadi langanan rusak. Dia menyampaikan kelas jalan tersebut tidak sebanding dengan beban kendaraan yang lewat.

Advertisement

“Jalan itu merupakan jalan kelas III tetapi beban tonase kendaraan yang melintas masuk kategori kelas I. Solusi jangka panjangnya ya seperti yang disampaikan Wakil Bupati Sragen, yakni pembukaan ring road utara menjadi dua jalur. Kalau solusi jangka pendeknya, ya koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum [DPU] untuk perbaikan,” ujarnya.

Dia menjelaskan truk-truk besar masuk ke ring road selatan lewatnya Jl. H.O.S. Cokroaminoto dan harus melewati perlintasan sebidang kereta api. Nanti keluar dari ring road selatan, kata dia, juga melewati perlintasan sebidang KA di Beloran. “Kalau nanti jalur KA ini diberlakukan double track ya kemacetan akan semakin menjadi. Akan banyak penumpukan kendaraan,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif