News
Minggu, 29 Januari 2017 - 17:30 WIB

Imigran Muslim Dilarang Masuk AS, Kebijakan Trump Mulai Diprotes

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang wanita korban perang Aleppo mencuci pakaian di pengungsian Bab Al-Salam dekat perbatasan Turki, Provinsi Aleppo Utara (JIBI/Reuters/Khalil Ashawi)

Imigran dari sejumlah negara muslim dilarang masuk AS. Kebijakan Trump ini pun mulai diprotes.

Solopos.com, JAKARTA — Para pengungsi yang tiba di AS ditahan di bandara akibat kebijakan Donald Trump yang membatasi kedatangan migran dan pengungsi dari sejumlah negara berpenduduk mayoritas Islam. Penahanan itu memicu aksi protes di bandara John F Kennedy New York.

Advertisement

Mereka menuntut pembebasan 11 orang pengungsi yang ditahan di sana. Padahal, Donald Trump menyatakan perintah eksekutif untuk membatasi pengungsi ini bukan merupakan larangan bagi muslim masuk AS.

Mereka yang ditahan di bandara AS merupakan yang telah transit pada saat Trump mengumumkan perintah ini pada Jumat (27/1/2017) lalu. Akibatnya, sejumlah kelompok pembela HAM melancarkan gugatan hukum terkait kebijakan ini.

Beberapa negara yang terkena dampak kebijakan larangan perjalanan selama 90 hari bagi para pengungsi adalah Iran, Libia, Somalia, Sudan, Suriah, dan Yaman. Mereka yang telah keluar dari Suriah sebagai pengungsi dilarang masuk ke AS sampai adanya pemberitahuan selanjutnya.

Advertisement

“Ini berjalan dengan sangat baik. Anda bisa melihatnya di bandara,” ujar Trump sebagaimana dikutip bbc.co.uk, Minggu (29/1/2017). Dia mengakui memiliki larangan yang sangat ketat dan akan menerapkan proses pemeriksaan yang ketat dan seharusnya sudah dilakukan selama beberapa tahun.

Tetapi, kebijakan Donald Trump tampaknya akan berdampak terhadap lebih banyak orang. Pasalnya kebijakan itu mencegah warga dari tujuh negara untuk masuk ke AS meskipun mereka memiliki visa yang sah.

Pada Sabtu lalu, lima orang penumpang asal Irak dan seorang warga negara Yaman dicegah untuk melakukan penerbangan dari bandara di Kairo ke New York. Meski maskapai Belanda KLM mengatakan perjalanan orang itu telah memiliki tiket pesawat ke AS, namun penerbangan mereka dibatalkan karena mereka tak akan diterima lagi di AS.

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : Donald Trump Presiden AS
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif