Jogja
Kamis, 26 Januari 2017 - 01:20 WIB

UANG BARU : Sosialisasi, BI Ajak Masyarakat untuk Merawat Uang yang Dimiliki

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala Kantor Perwakilan BI DIY Budi Hanoto (pegang cenderamata) saat melakukan foto bersama dengan Direktur Utama BPD DIY Bambang Setiawan (Kiri nomor dua), Pemimpin BPD DIY Cabang Wonosari Plati Soulistyanti (pakai jilbab) dalam sosialiasi peredaran uang baru emisi 2016. Rabu (25/1/2017). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Uang baru terus disosialisasikan ke warga.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL — Bank Indonesia bekerja sama dengan Bank Perkreditan Daerah (BPD) DIY melakukan sosialisasi tentang peredaran mata uang baru emisi 2016 di kantor BPD DIY Cabang Wonosari, Rabu (25/1/2017). Dalam kegiatan tersebut, masyarakat diajak untuk merawat dan keaslian uang yang dimiliki. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk kecintaan terhadap negara, sebab dengan merawat telah ikut berpartisipasi dalam menjaga kedaulatan negara.

Advertisement

Kepala Perwakilan Kantor BI DIY Budi Hanoto mengatakan, cara-cara merawat mata uang tidaklah sulit karena bisa dilakukan dengan cara yang biasa. Namun yang paling penting uang tersebut jangan sampai dicorat-coret, dilipat-lipat atau pun distaples. Menurut dia, jika hal tersebut dilakukan maka kualitas mata uang yang dimiliki akan menurun. Sementara untuk melakukan produksi saja juga membutuhkan biasa yang besar.

“Mari bersama-sama untuk menjaga uang yang dimiliki tetap layak edar,” katanya kepada wartawan di sela-sela kegiatan sosialisasi peredaran uang baru emisi 2016 di kantor BPD DIY cabang Wonosari, kemarin.

Menurut dia, dengan menjaga nilai mata uang tetap layak edar, hal tersebut sudah termasuk dalam upaya bela negara. Pasalnya dengan perawatan tersebut juga merupakan bagian dari menjaga kedaulatan negara. “Untuk itu kenapa saat peluncuran mata uang baru dilakukan pada 19 Desember lalu karena disesuaikan dengan momen peringatan Hari Bela Negara,” papar Budi.

Advertisement

Di kesempatan itu pula, Budi juga menampik adanya rumor yang berkembang akhir-akhir ini bahwa uang baru memiliki simbol tertentu atau pun bentuknya menyerupai mata uang asing. Menurut dia, uang pecahan yang terdiri dari sebelas pecahan ini merupakan asli uang Rebuplik Indonesia yang sah. Hal itu terlihat adanya tulisan NKRI di setiap pecahan uang baru tersebut. “Tulisan ini belum ada di uang-uang terdahulu, sebab hanya ada tulisan Bank Indonesia saja,” tuturnya.

Sementara itu, Direktur Utama BPD DIY Bambang Setiawan menyambut baik adanya sosialiasi terhadap mata uang baru. Harapannya dengan kegiatan ini maka masyarakat bisa paham dan mengerti bagaimana ciri-ciri mata uang baru tersebut.

“Upaya ini juga sebagai cara untuk menangkal peredaran uang palsu di pasaran. Untuk itu, yang kami hadirkan di sosialisasi ini berasal dari seluruh elemen masyarakat di Gunungkidul,” katanya.

Advertisement

Disinggung mengenai peredaran mata uang baru, ia mengaku menyerahkan sepenuhnya ke BI. Namun secara prinsip Bambang siap memberikan bantuan, salah satunya dengan menyediakan loket-loket penukaran uang di setiap kantor yang dimiliki BPD.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif