News
Kamis, 26 Januari 2017 - 13:45 WIB

KRISIS SURIAH : Seleb Medsos Aleppo Bana Al Abed Kirim Surat untuk Donald Trump

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bana Al Abed (Twitter @AlabedBana)

Bana Al Ababed, bintang medsos cilik yang selamat dari perang di Aleppo mengirim surat untuk Donald Trump.

Solopos.com, ANKARA – Bana Al Abed, 7, gadis cilik asal Kota Aleppo yang menjadi korban perang Suriah kembali menjadi sorotan publik. Kali ini, Bana mengirim surat terbuka untuk Presiden baru Amerika Serikat, Donald Trump.

Advertisement

Dikabarkan BBC, Selasa (24/1/2017), Bana yang kini tinggal di Ankara, Turki mengirim surat kepada Trump yang berisi permintaan untuk melakukan sesuatu guna menyelamatkan jutaan anak Suriah yang menjadi korban perang. Ia merupakan salah satu dari ribuan anak yang menjadi korban perang di Suriah. Tetapi, ia berhasil diselamatkan berkat kicauan di akun Twitternya @AlabedBana.

Melalui akun Twitter itu, Bana dan ibunya, Fatemah kerap mengabarkan sejumlah informasi terkait kondisi terkini di Aleppo, Suriah. Kicauannya itu membuat banyak orang bersimpati kepadanya, hingga ia dan keluarganya berhasil lolos dari krisis berkepanjangan yang terjadi di Aleppo pada Desember 2016, lalu.

Advertisement

Melalui akun Twitter itu, Bana dan ibunya, Fatemah kerap mengabarkan sejumlah informasi terkait kondisi terkini di Aleppo, Suriah. Kicauannya itu membuat banyak orang bersimpati kepadanya, hingga ia dan keluarganya berhasil lolos dari krisis berkepanjangan yang terjadi di Aleppo pada Desember 2016, lalu.

Ia bersama ribuan warga Aleppo lainnya dibawa ke Turki untuk mendapat perlindungan. Ia bahkan mendapat kesempatan bertemu secara khusus dengan Presiden Turki, Reccep Tayyip Erdogan. Bukan hanya itu, pemerintah Turki juga membangunkan rumah baru untuk ditinggalinya bersama keluarga.

Kendati telah selamat dari kondisi mengerikan itu, Bana tidak lupa dengan nasib teman-temannya yang masih ada di Aleppo. Oleh sebab itu, ia berinisiatif mengirim surat berisi permintaan kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk menyelamatkan teman-temannya di Aleppo. Dengan bantuan ibunya, Fatemah, ia mengirim surat tersebut melalui kantor berita BBC.

Advertisement

Berikut isi surat Bana untuk Trump

Kepeda Donald Trump yang terhormat.

Nama saya Bana Al Abed, seorang gadis berusia tujuh tahun dari Aleppo, Suriah. Saya menghabiskan hidup saya di Suriah sebelum meninggalkan wilayah Aleppo timur yang dikepung pada Desember tahun lalu. Saya adalah salah seorang anak yang menderita akibat perang Suriah.

Advertisement

Saat ini, saya telah menemukan kedamaian di rumah baru yang ada di Turki. Saat saya masih sekolah di Aleppo, sekolah saya hancur karena pengeboman. Bahkan beberapa teman saya meninggal. Saya sangat sedih dan berharap mereka bisa bermain dengan saya saat ini.
Saat di Aleppo, saya tidak bisa bermain, itu kota mati. Tapi, kini saya berada di Turki, dan bebas pergi kemana pun tanpa rasa takut. Saya boleh pergi ke sekolah, tapi hal itu belum saya lakukan. Itulah sebabnya perdamaian menjadi hal penting bagi semua orang, termasuk Anda. Sayangnya, jutaan anak di Suriah belum menikmati kebebasan seperti saya. Mereka masih menderita akibat perbuatan orang dewasa.

Saya tahu Anda akan menjadi Presiden Amerika Serikat. Jadi, bisakah Anda menyelamatkan anak-anak di Suriah? Anda harus melakukan sesuatu untuk anak-anak Suriah, karena mereka seperti anak Anda yang layak mendapat kedamaian.

Jika Anda berjanji melakukan sesuatu untuk menolong mereka, maka saya sudah menjadi teman baru Anda. Saya menunggu apa yang akan Anda lakukan untuk mereka.

Advertisement

Salam sayang, Bana Al Abed.

Saat ini, Bana tinggal di Turki, salah satu negara yang menjadi oposisi Suriah. Sementara posisi Amerika Serikat belum jelas, karena Donald Trump belum memberikan keputusan apapun tentang masalah ini. Namun, ia berulang kali menegaskan ingin menjalin hubungan persahabatan yang kuat dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin yang secara tegas mendukung Presiden Suriah, Bashar Al Assad.

Akan tetapi, selama kampanye, Trump berjanji akan menghentikan bantuan kepada kaum pemberontak. Namun, baru-baru ini ia juga mengatakan perlunya zona aman bagi Suriah, dengan memberi bantuan kepada pasukan militer negara tersebut.

Sementara itu, Iran, Rusia, dan Turki, telah berjanji untuk memberlakukan gencatan senjata di Suriah selama tiga pekan. Mereka kabarnya akan melakukan perundingan guna mengakhiri krisis dan menciptakan kedamaian. Namun, kabarnya perundingan tersebut belum mendapat persetujuan dari pemerintah Suriah maupun kelompok pemberontak.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif