Jogja
Selasa, 24 Januari 2017 - 20:20 WIB

WASPADA ANTRAKS : Permintaan Daging Sapi di Bantul Kembali Normal

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pedagang daging sapi di Pasar Bantul. (Arief Junianto/JIBI/Harian Jogja)

Waspada antraks sempat membuat penurunan penjualan daging sapi

Harianjogja.com, BANTUL–Sempat mengalami penurunan akibat isu penyakit antrax, permintaan terhadap daging sapi kembali normal.

Advertisement

Penurunan permintaan daging sapi, diakui Kepala Persatuan Pengusaha Daging Sapi (PPDS) Segoroyoso Ilham Ahmadi. Kepada wartawan, Senin (23/1/2017) siang, dirinya mengakui permintaan konsumen memang sempat menurun.

Ia memperkirakan, hal itu disebabkan munculnya ketakutan masyarakat terhadap beredarnya daging sapi yang terjangkit virus tersebut.

“Jika biasanya masing-masing peternak kami menyembelih 3-4 ekor per hari, saat beredarnya isu [antrax] itu, penyembelihan hanya 1-2 ekor saja,” katanya.

Advertisement

Meski begitu, ia pun tak berani menjamin penurunan itu sepenuhnya disebabkan oleh isu virus antrax tersebut. Menurutnya, hari pasaran juga bisa jadi pemicu sepinya permintaan. “Tapi sekarang sudah normal,” katanya.

Ditegaskannya, munculnya isu daging terjangkit antrax itu merupakan muara dari lemahnya pengawasan pemerintah. Pasalnya, sapi yang terjangkit virus, kemungkinan besar akan mati sebelum dipotong.

Itulah sebabnya, jika memang ada daging sapi dengan virus anthrax beredar di pasaran, hampir bisa dipastikan jika daging itu berasal dari rumah pemotongan yang ilegal. “Karena kalau RPH legal, pasti dicek dulu,” ujarnya.

Advertisement

Sementara Slamet, salah satu pedagang daging sapi di Pasar Bantul membenarkan adanya penurunan permintaan tersebut. Bahkan, ia mengaku penurunan itu sudah terjadi sejak dua pekan lalu.

Oleh karena itulah, ia menduga penurunan itu tak hanya dipicu oleh beredarnya isu antrax saja. Namun terus menurunnya harga daging ayam dinilainya juga turut menyebabkan konsumen banyak kembali ke daging ayam.

Slamet menambahkan, penurunan itu terbilang cukup drastis. Jika sebelumnya, dirinya sanggup menjual daging sapi hingga 30 kilogram, kini daging sapi yang terjual tak lebih dari 10 kilogram. “Lha ini saya stok 10 kilogram saja, belum habis hingga siang begini,” keluhnya.

Dari pantauan Harianjogja.com di pasar, harga daging ayam kini telah mengalami peenurunan hingga mencapai Rp30.000 per kilogram. Sedangkan harga daging sapi saat ini mencapai angka Rp115.000 per kilogram.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif