Fahri Hamzah dikecam netizen karena cuitannya yang dianggap merendahkan TKI.
Solopos.com, SOLO — Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Fahri Hamzah, dikecam netizen karena kicauannya dianggap merendahkan TKI. Hal itu terkait dengan kicauannya yang menyebut anak bangsa mengemis dan menjadi babu di negeri orang.
Terkait banyaknya kecaman yang mendarat di akun Twitternya, Fahri memberikan klarifikasi. Berdasarkan pantauan Solopos.com, Senin (24/1/2017) malam pukul 20.30 WIB, cuitan klarifikasi diunggah pada 19.18 WIB. “Itu konteks percakapan saya semalam sampai menjelang subuh. Bukan Soal Menghina atau merendahkan,” cuitnya di akun @Fahrihamzah.
Tapi apapun,
Kita harus berhadapan.
Kepada pemangku profesi yang merasa terhina saya minta maaf.
Terima kasih. AdvertisementTapi apapun,
Kita harus berhadapan.
Kepada pemangku profesi yang merasa terhina saya minta maaf.
Terima kasih.— Fahri Hamzah (@Fahrihamzah) January 24, 2017
AdvertisementSelasa siang, saat protes mengenai anggapan merendahkan TKI sudah cukup deras, @Fahrihamzah sekali lagi mencuitkan pernyataan bertagar #PaluArit. Fahri menyatakan kecurigaannya mengenai kasus tersebut bisa saja sebagai pengalihan isu dari kasus yang seharusnya lebih diperhatikan.
“Maka saya curiga bahwa keributan ini adalah pengalihan isu dari banyak kasus yang seharusnya kita fokus,” cuit Fahri Selasa siang sekitar pukul 12.43 WIB. Cuitan ini dilanjutkan dengan cuitan tentang tenaga kerja Indonesia yang seakan-akan dipaksa kerja di tempat lain.
“Saya mengambil contoh soal tenaga kerja kita yang karena kesulitan hidup terpaksa bekerja ditempatkan lain,” lanjutnya.
AdvertisementIa juga mengkritik pekerja asing sudah merajalela di Indonesia, tapi warganya lebih sibuk mengurus isu lain dan memecah belah bangsa.
“Saya menyebut anak bangsa mengemis karena ada yang lebih ekstrem dijual dan diperbudak,” cuitnya.
“Saya sebut istilah babu karena ada yang lebih ekstrem dibunuh dan disekap serta ditindak.”
“Dan itu saya tunjukan kepada yang terus ribut mengalihkan perhatian, sementara masalah inti kita tinggalkan.”Saya tidak menghina profesi orang; buruh, kuli, jongos atau apapun semuanya halal dan mulia.
— Fahri Hamzah (@Fahrihamzah) January 24, 2017
AdvertisementTapi saya sedang bicara bagaimana negara dijebak untuk menjual hak rakyatnya ke pasar kapitalis.
— Fahri Hamzah (@Fahrihamzah) January 24, 2017
Fahri juga sempat memjawab cuitan netizen yang merasa tidak terima dengan cuitannya. Netizen tersebut meminta Fahri untuk meminta maaf pada para TKI. Cuitan tersebut dijawab Fahri dengan sekali lagi menegaskan maksud kalimatnya.
Istilah mengemis itu bukan untuk semua mbak..saya tahu kasus buruh migran karena saya ketua TIMWAS TKI. https://t.co/s8JzdyqaXA
— Fahri Hamzah (@Fahrihamzah) January 24, 2017
“Istilah mengemis bukan untuk semua Mbak. Saya tahu kasus buruh migran karena saya ketua TIMWAS [Tim Pengawas] TKI,” tegas Fahri.
(Muhammad Rizal Fikri/JIBI/Solopos.com)
Trending Sosmed, Fahri Hamzah, TKI AdvertisementBerita Terkait
Hanya Untuk Anda
Inspiratif & Informatif