Jogja
Selasa, 24 Januari 2017 - 12:20 WIB

BANTUAN KORBAN BENCANA : Korban Angin Kencang Sleman Dapat Bantuan Rp84,7 juta

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Sleman Sri Purnomo secara simbolis menyerahkan bantuan kepada lima orang korban bencana angin kencang didampingi Kepala Pelaksana BPBD Sleman dan Camat Seyegan, Senin (23/1/2017) di uala Kecamatan Seyegan. (Foto istimewa)

Bantuan korban bencana disalurkan di Sleman

Harianjogja.com, SLEMAN- Sebanyak 70 orang korban bencana angin kencang di wilayah Seyegan awal tahun ini mendapat bantuan keuangan sebesar Rp84,7 juta dari Pemkab Sleman. Bantuan diserahkan Bupati Sleman Sri Purnomo, Senin (23/1/2017) di Aula Kecamatan Seyegan.

Advertisement

Penyerahan didampingi Kepala Pelakana BPBD dan Camat Seyegan. Total bantuan yang diserahkan mencapai Rp 84,7 juta dengan nilai terkecil Rp200.000 dan terbesar Rp 6,5 juta.

Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sleman, Joko Supriyanto, wilayah yang terdampak angin kencang mencakup tujuh wilayah. Mulai kecamatan Moyudan, Minggir, Seyegan, Selman, Mlati, Tempel dan Godean.

Akibat bencana tersebut, pihaknya mencatat kerusakan rumah mencapai 418 rumah, kerusakan fasos fasum 5 buah, kerusakan tempat usaha 10 buah dan korban meninggal 1 orang dan luka 7 orang. “Total kerugian mencapai Rp 539,7 juta,” katanya di sela-sela pemberian bantuan.

Advertisement

Rincian penerima bantuan untuk desa Margoagung sejumlah 50 orang, dengan nilai bantuan Rp57,3 juta, desa Margodadi jumlah enam orang nilai Rp9,8 juta, desa Margokaton sejumlah dua orang nilai Rp2, 3juta dan desa Margoluwih 121 orang dengan bantuan Rp15,3 juta.

“Bantuan untuk wilayah lain masih dalam proses verifikasi dan setelah selesai juga akan segera diberikan bantuan sesuai Perda 114 tahun 2016 tentang Bantuan Bencana,” jelasnya.

Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan, Pemkab Sleman senantiasa bertindak cepat dalam mengatasi bencana yang terjadi. Selai melakukan evakuasi, Pemkab juga langsung memberikan bantuan kepada korban. Bantuan yang diberikan diakui Sri, tidak dapat mencukupi semua kerugian yang diderita warga.

Advertisement

“Bantuan ini hanya dapat meringankan beban korban untuk segera melakukan perbaikan atau merenovasi rumah yang rusak sehingga dapat kembali untuk aktivitas keluarga,” katanya.

Dia berharap, masyarakat selalu mewaspadai potensi bencana di sekitarnya. Termasuk berupaya memotong ranting-ranting pohon yang rawan tumbang. “Walaupun pohon-pohon yang dimiliki itu merupakan aset yang bisa menghasilkan, tetapi kalau membahayakan harus tetap diwaspadai,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif