Soloraya
Minggu, 22 Januari 2017 - 19:40 WIB

WISATA KARANGANYAR : Duta Wisata Lenggak-Lenggok di Jembatan Setinggi 1.500 Mdpl

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah anggota Paguyuban Putra Putri Lawu menjajal peragaan busana di jembatan selfie, Dukuh Tempel, Desa Anggrasmanis, Jenawi, pada Minggu (22/1/2017). (Sri Sumi Handayani/JIBI/Solopos)

Wisata Karangayar, anggota Paguyuban PPL menjajal sensasi catwalk di jembatan selfie.

Solopos.com, KARANGANYAR — Sepuluh anggota Paguyuban Putra Putri Lawu (PPL) Kabupaten Karanganyar menjajal sensasi memeragakan busana di luar ruangan.

Advertisement

Tak tanggung-tanggung, peragaan busana itu dilakukan di jembatan selfie yang berada di ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut (mdpl). Mereka berjalan berlenggak-lenggok di salah satu spot objek wisata baru di Karanganyar tersebut.

Jembatan yang dikenal dengan Thuk Mangklong Indah (TMI) di Dukuh Tempel, Desa Anggrasmanis, Jenawi, itu belakangan memang menjadi buah bibir di dunia maya. Tampaknya, anggota Paguyuban PPL ingin memanfaatkan momen itu untuk peragaan busana sekaligus mempromosikan objek wisata baru di ujung timur Karanganyar itu. (Baca juga: Asyiknya Berswafoto Berlatar Pemandangan di Jembatan Selfie)

Mereka menjajal jembatan selfie sebagai tempat peragaan busana motif batik. Satu demi satu anggota Paguyuban PPL yang dikenal dengan duta wisata itu berjalan di jembatan membentuk huruf T.

Advertisement

Mereka berpose bersama di kepala jembatan. Selesai berpose, duta wisata berjalan berpasangan keluar dari jembatan.

Tiba-tiba angin bertiup kencang. Saat itulah keseimbangan diuji. Semula sejumlah duta wisata perempuan tampak ragu-ragu. Dua hal yang membuat mereka ragu-ragu, yaitu angin kencang dan jembatan terbuat dari anyaman bilah bambu. Padahal, mereka mengenakan high heels alias sepatu hak tinggi.

Tatapan pengunjung jembatan selfie membuat mereka tertantang. Hasilnya, mereka menyelesaikan pertunjukan dengan selamat. Peragaan busana itu memanfaatkan latar belakang relief alam, yaitu hamparan langit biru, pemandangan perumahan, persawahan, pepohonan di dataran rendah.

Advertisement

Juara 1 Putri Lawu 2014, Rizka Remana Putri, menceritakan pengalaman memeragakan busana di jembatan selfi. Rizka mengakui kesulitan menjaga keseimbangan saat berjalan di jembatan dari anyaman bilah bambu.

High heels yang dikenakan nyaris tersangkut di antara bilah bambu. Selain itu, terpaan angin kencang membuat mahasiswi jurusan Manajemen UNS itu kudu menyiasati dandanan kerudung.

Dia memasang peniti lebih banyak dari biasanya untuk memastikan kerudung tidak tertiup angin dan dandanan rusak. “Berat langkahnya pas kena terpaan angin kencang. Tantangannya di situ. Menjaga keseimbangan dan memastikan penampilan tetap sempurna. Kalau salah langkah, high heels bisa tersangkut,” ujar dia saat berbincang dengan wartawan seusai peragaan busana, Minggu (22/1/2017).

Kepala Seksi (Kasi) Pemasaran Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar, Wuryani Rudra Nur Utami, menyampaikan peragaan busana di jembatan selfie merupakan salah satu strategi memasarkan objek wisata di Karanganyar. “Sasarannya promosi di media sosial. Anak-anak itu kan punya komunitas di media sosial. Banyak destinasi wisata baru di Karanganyar. Semua membutuhkan promosi,” ujar Rudra.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif