Lifestyle
Minggu, 22 Januari 2017 - 23:10 WIB

Anti-Mainstream! Biro Travel Ini Tawarkan Wisata ke Daerah Konflik

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Geoff Hann (Kiri) bersama satu klien dan polisi merencanakan perjalanan saat di Irak (Mirror)

Pemandu wisata asal Inggris ajak wisatawan mengelilingi daerah di Afghanistan yang dikuasai Taliban.

Solopos.com, YORKSHIRE – Hinterland Travel menawarkan paket wisata ekstrem berkunjung ke negara yang dilanda konflik. Dimiliki oleh Geof Hann, 79, travel wisata itu menjadi satu-satunya di dunia.

Advertisement

Dilansir Mirror, Jumat (20/1/2017), pria asal Yorkshire, Inggris itu menjadi satu-satunya pemimpin rombongan bus wisata yang berkunjung ke daerah konflik di Afhanistan secara rutin. Perjalanan wisata itu dilakukan empat kali selama satu tahun.

Dengan biaya £3500 atau sekitar Rp58 juta, Anda sudah bisa mendapatkan paket wisata selama tiga pekan dengan kemungkinan melihat secara langsung atau menjadi korban serangan bom, penembakan, dan penyanderaan.

Perjalanan wisata ekstrem ini mulai dibuka Geoff sejak 1970-an. Dia pernah membawa rombongan wisatawan ke daerah konflik berbahaya seperti di Suriah, Pakistan, dan Irak. Geoff mulai mengunjungi Afghanistan pada 2002.

Advertisement

Perjalanan tersebut penuh dengan ketidakpastian. Para wisatawan kerap berubah tempat menginap sesuai kondisi lokasi. Hotel merupakan tempat paling dihindari karena rawan penyergapan dan perempokan. Tak jarang jadwal perjalanan harus diubah karena di tempat tujuan selanjutnya terjadi pemberontakan. Hingga Agustus 2016, semua perjalanannya sukses.

Rombongan Geoff pernah diserang oleh kelompok bersenjata Taliban saat melintasi Provinsi Herat. Lima dari 12 wisatawan mengalami luka berat. Pada waktu itu, pelanggan Geoff yang terdiri dari delapan orang merupakan warga negara Inggris, tiga warga negasa Amerika Serikat, satu orang warga negara Jerman.

Pada saat penyergapan, Geoff dan ke-12 kliennya berhasil sembunyi di balik dinding hingga polisi datang menyelamatkan mereka. Bus yang menampung mereka dibakar. “Para klien menyalahkan saya dan menuntut uang mereka dikembalikan,” keluh Geoff seperti dikutip Mirror.

Advertisement

Geoff membela diri jika para kliennya sudah diperingatkan mengenai apa yang mungkin terjadi sebelum melakukan transaksi pembayaran.

Peristiwa tersebut memang baru kali pertama dialami Geoff. Namun, Geoff mengaku sudah beberapa kali menjadi saksi aksi pembunuhan atau teror. Ia bercerita saat di Mosul, Irak, kliennya harus menjadi saksi mata masyarakat menghajar pencuri hingga tewas. (Muhammad Rizal Fikri/JIBI/Solopos.com)

 

Advertisement
Kata Kunci : Kisah Tragis Kisah Unik
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif