Jogja
Sabtu, 21 Januari 2017 - 22:20 WIB

WASPADA ANTRAKS : Ini Kronologi Meninggalnya HA di RSUP dr Sardjito

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Solopos/Antara)

Waspada Antraks  sebaiknya disertai dengan bekal informasi yang benar

Harianjogja.com, SLEMAN- Kasus meninggalnya HA, warga Simping Sidomoyo, Godean, Sleman masih menyisakan misteri. Pihak rumah sakit menegaskan jika kematian bocah berumur delapan tahun itu akibat peradangan selaput otak.

Advertisement

Namun, jenis bakteri apa yang menyerang bagian otak anak tersebut sampai saat ini masih diteliti.

“Uji sampel cairan otak kami kirimkan ke laboratorium Puslitbang Kesehatan DIY. Sampai hari ini kami belum mengetahui hasilnya,” kata Kepala Pediatric Intensive Care Unit (PICU) RSUP Sardjito Noornaningsih, Sabtu (21/1/2017) saat jumpa pers di RSUP Sardjito.

HA, katanya, dirawat di ruang PICU sejak 31 Desember 2016. HA merupakan pasien rujukan dari RSUD Sleman. Sebelum dirujuk ke RSUD Sleman, HA sempat dirawat satu malam di Puskesmas Mlati 2.

Advertisement

Saat pasien datang ke IGD (RSUP Sardjito) kondisi kesadaran HA sudah mengalami penurunan. Pihaknya pun memberikan alat bantu pernapasan. “Jadi sejak datang dari RSUD Sleman, kesadarannya sudah menurun. Selama dirawat di sini, tidak ada perkembangan membaik hingga HA meninggal 6 Januari 2017,” paparnya.

Dokter Spesialis Anak itu menambahkan, dokter yang menangani HA kemudian meminta keterangan kronologi sakit pasien kepada pihak keluarga. Pihak keluarga, lanjut Nurna, menuturkan empat hari sebelum sakit HA bermain air di sebuah embung di sekitar tempat tinggalnya.

“Dua hari kemudian anak mengalami demam, nyeri pada bagian perutnya kemudian muntah-muntah dan kejang-kejang,” katanya.

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : Waspada Antraks
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif