Soloraya
Sabtu, 21 Januari 2017 - 21:30 WIB

Warga Solo Tak Perlu Khawatir Antraks

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi antraks (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Kasus antraks di Solo diwaspadai, menyusul kasus serupa di DIY.

Solopos.com, SOLO — Warga Solo tidak perlu khawatir untuk mengonsumsi daging sapi, terkait penyakit antraks yang saat ini terjadi di Kulonprogo. Sejauh ini di Kota Solo tidak ada kasus antraks.

Advertisement

Dinas Pertanian (Disperta) Solo, rutin melakukan antisipasi dengan melakukan sejumlah kegiatan pencegahan. “Sejauh ini di Kota Solo enggak ada kasus antraks, jadi masyarakat tidak perlu khawatir,” jelas Kepala Dispertan Solo, Weni Ekayanti, ketika dihubungi Solopos.com, Sabtu (21/1/2017) petang.

Selama ini menurut Weni, Dispertan sudah melakukan kegiatan rutin pencegahan dan pengendalian penyakit hewan. Kegiatan antisipasi itu berupa vaksinasi antraks yang dilaksanakan setiap tahun. Termasuk sosialisasi mengenai penyakit antraks dengan membagikan leaflet kepada masyarakat.

“Dispertan juga melakukan pemeriksaan di rumah pemotongan hewan [RPH] dengan kegiatan pemeriksaan kesehatan hewan sebelum dipotong [antemortum] dan pemeriksaan kesehatan setelah dipotong [postmortem] sudah rutin dilaksanakan,” tegas Weni.

Advertisement

Dispertan juga melakukan pemeriksaan dan pengambilan sampel daging secara rutin di supermarket, hotel, rumah makan, dan resto dengan mengerahkan mobil laboratorium kesehatan masyarakat veteriner (Kesmavet) Dispertan Solo, setiap Selasa, Rabu, dan Kamis. “Dispertan Solo juga melakukan hal serupa di pasar-pasar tradisional yang ada di Kota Solo.”

Bahkan Dispertan Solo bersama dinas terkait, tambahnya, rutin menggelar operasi yustisi untuk pemantauan dan pengawasan peredaran daging yang berasal dari luar Kota Solo.

Hal ini mengingat Kota Solo endemis, sehingga jika tidak dilakukan pemantauan dan pengawasan, tidak menutup kemungkinan adanya penyakit hewan yang masuk, seperti antraks.

Advertisement

“Yang jelas kegiatan rutin tersebut kita tingkatkan dengan adanya kejadian antraks di Kulonprogo. Kita perketat pengawasan dan pemantauan arus keluar masuk daging di Kota Solo. Termasuk sudah koordinasi dengan lurah jika ada kejadian mencurigakan terkait hewan, untuk segera melaporkan ke Dispertan,” jelas Weni.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif