News
Sabtu, 21 Januari 2017 - 10:00 WIB

SOLOPOS HARI INI : Hartini Janji Buka Korupsi Klaten

Redaksi Solopos.com  /  Haryo Prabancono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Solopos Hari Ini Sabtu (21/1/2017)

Solopos hari ini mengabarkan Sri Hartini berjanji membuka korupsi yang terjadi di Klaten.

Solopos.com, SOLO — Bupati nonaktif Klaten Sri Hartini yang menjadi tersangka kasus jual-beli jabatan akan ”bernyanyi” kepada KPK tentang sejumlah kasus korupsi di Klaten.

Advertisement

Dia tengah mempertimbangkan mengajukan diri sebagai justice collaborator (JC) ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tersangka korupsi yang berstatus JC wajib membongkar kasus korupsi yang diketahuinya.

Pengacara Sri Hartini, Deddy Suwadi, saat dihubungi, Jumat (20/1/2017), menyebutkan kesediaan Hartini menjadi JC terkait dengan posisinya yang mengetahui berbagai dugaan penyimpangan yang mengarah ke tindak pidana korupsi di Klaten dalam beberapa tahun terakhir.

”Kalau ada penyimpangan akan diungkapkan. Intinya siapa menjadi apa dan bagaimananya akan diungkap. Ini hasil ngobrol-ngobrol saya dengan Ibu [Hartini]. Yang ingin diungkap, pokoknya apa saja terkait korupsi. Salah satu yang diobrolkan juga terkait pembangunan menara Masjid Agung Al-Aqsha Klaten,” kata Deddy.

Advertisement

Proyek menara Masjid Al-Aqsha sempat menjadi sorotan karena tidak sesuai perencanaan. Proyek masjid itu dilakukan selama empat tahun dan menghabiskan anggaran Rp65 miliar dari APBD Klaten. Proyek itu dibangun ketika jabatan bupati dipegang Sunarna dan Hartini sebagai wakil bupati.

Sri Hartini berjanji membuka kasus korupsi di Klaten menjadi headline Harian Umum Solopos hari ini, Sabtu (21/1/2017). Harian Umum Solopos hari ini juga mengabarkan pelantikan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pendirian Museum Kho Ping Hoo, dan skandal Rolls Royce.

Simak cuplikan kabar Harian Umum Solopos hari ini, Sabtu:

PRESIDEN AMERIKA SERIKAT : Pelantikan Trump Disambut Pro-Kontra

Advertisement

Pelantikan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump,70, Jumat (20/1/2017) waktu setempat, disambut aksi unjuk rasa ribuan orang di berbagai negara bagian. Bentrokan pun sempat pecah antara massa pendemo dengan pendukung Donald Trump di Washington D.C.

Para demonstran mengejek dan meneriakkan umpatan kepada pendukung Trump dan para tamu yang hendak meninggalkan acara berjudul Deploraball di Washington D.C. Para demonstran juga membakar poster yang mereka bawa.

Akibatnya suasana di depan National Press Building, tempat digelarnya acara menjadi penuh asap. Puluhan polisi yang berjaga di lokasi terpaksa menggunakan semprotan kimia untuk membubarkan demonstran.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

Advertisement

RENCANA PENDIRIAN MUSEUM : Tangan Bengkak Kho Ping Hoo Jadi Pertanda

Rencana pendirian Museum Kho Ping Hoo disambut suka cita oleh keluarga. Mobil Suzuki Escudo warna hitam berhenti di depan rumah warna salem di pinggir Jl. Ahmad Yani No. 121, Cantel, Sragen. Hampir semua pintu di rumah itu tertutup, kecuali satu pintu utama bercat cokelat tua yang terbuka.

Dari luar terdengar suara dua orang yang berbincang asyik. Setelah mengetuk pintu, sosok perempuan menyapa ramah dari balik pintu. Perempuan itu bernama Kho Djoen Lien atau Lina Setya Wati.

Ia merupakan adik Kho Ping Hoo atau Asmaraman Sukowati yang bungsu. Ia menyilakan Espos duduk di sofa ruang tamu. Kasi Sejarah dan Tradisi Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen, Johny Adhi Aryawan, sudah cukup lama mengobrol dengan Lina yang lahir 16 Februari 1954 itu, Jumat (20/1/2017). Perbincangan tentang Kho Ping Hoo kembali berlanjut.

Advertisement

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

SKANDAL ROLLS ROYCE : Rekening Dibekukan, Pencucian Uang Diusut

KPK mengembangkan kasus dugaan suap pengadaan mesin Airbus jenis A330-300 yang menjerat mantan Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar ke arah dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU).

”Kalau dalam pengembangan penyidikan selanjutnya ini bukan suatu kejahatan yang tunggal, terbuka kemungkinan bisa ke arah TPPU,” ujar Wakil Ketua KPK Laode M. Syarif, Jumat (20/1/2017).

Untuk mengusut dugaan TPPU dalam kasus itu, KPK menggandeng sejumlah lembaga pemberantasan korupsi negara lain, seperti Serious Fraud Office (SFO) di Inggris dan Corrupt Practices Investigation Bureau (CPIB) di Singapura.

Kerja sama yang dilakukan KPK dengan SFO dan CPIB termasuk dalam hal pembekuan rekening milik Emirsyah Satar di Singapura. Dalam kasus dugaan suap terkait pengadaan mesin pesawat di PT Garuda Indonesia, Rolls Royce Plc. merupakan perusahaan yang menyediakan mesin pesawat tersebut.

Advertisement

KPK menetapkan Emirsyah Satar (ESA) dan Soetikno Soedarjo (SS), pendiri dari Mugi Rekso Abadi (MRA) sebagai tersangka. Emir diduga menerima suap senilai 1,2 juta euro dan US$180.000 atau setara Rp20 miliar dan sejumlah barang sehingga suap mencapai Rp26 miliar.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif