Jogja
Sabtu, 21 Januari 2017 - 12:20 WIB

ABRASI SUNGAI : Pengerjaan Tebing Sungai Molor Karena Cuaca

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tebing sungai setinggi 10 meter ambrol, diduga akibat jebolnya Bendung Karang yang ada di kawasan Desa Donotirto. Foto diambil Jumat (11/11/2016). (Arief Junianto/JIBI/Harian Jogja)

Abrasi sungai di Bantul belum dapat diselesaikan sesuai target

Harianjogja.com, BANTUL — Terkendala cuaca, pengerjaan tiga titik dampak abrasi sungai molor dari waktu yang dijadwalkan. Tiga titik itu, dua di antaraya berada di Desa Donotirto, Kecamatan Kretek, serta satu titik di Dusun Kembangsongo, Desa Trimulyo, Kecamatan Jetis.

Advertisement

Baca Juga : ABRASI SUNGAI : 3 Titik Segera Ditangani, Bagaimana dengan yang Lain?

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul Dwi Daryanto membenarkan adanya keterlambatan itu. Alasannya, pihak rekanan memang masih kesulitan dalam menurunkan alat beratnya lantaran cuaca yang tidak begitu bersahabat beberapa hari terakhir.

“Hujan terus menerus. Mereka kesulitan menurunkan alat beratnya,” kata Dwi kepada Harianjogja.com, Jumat (20/1/2017) siang.

Advertisement

Sesuai jadwal, pengerjaan tiga titik itu seharusnya memang sudah dilakuan sejak awal pekan lalu. Namun, dengan alasan cuaca itu, ia pun memastikan pengerjaan baru bisa dilakukan mulai pekan depan.

Kendati molor, ia optimistis pengerjaan itu akan selesai tepat waktu. Sesuai kesepakatan, batas waktu pengerjaan di tiga titik itu ditargetkan selesai selama 50 hari.

Seperti diberitakan, dengan modal anggaran sebesar Rp1,8 miliar, BPBD Bantul memang berencana melakukan perbaikan tiga titik lokasi yang terdampak abrasi dua sungai yang berbeda, yakni Sungai Winongo dan Sungai Code. Pengerjaan di ketiga titik itu meliputi pembangunan beronjong di dua tebing sungai Winongo dan Code, tepatnya di Dusun Gadingdaton Desa Donotirto dan Dusun Kembangsongo Desa Trimulyo, serta pembangunan groundsil sebagai bendung sementara pengganti Bendung Karang di Dusun Gadingdaton, Desa Donotirto.

Advertisement

“Rencana kami, semua pengerjaan akan dilakukan bersama-sama,” tegas Dwi.

Terpisah, Kepala Dusun Kembangsongo Anom Suroto menyayangkan lambannya penanganan terhadap ambrolnya tebing sungai di sekitar Jembatan Kembangsongo yang lokasinya hanya beberapa meter saja dari kediamannya. Imbasnya, titik ambrol itu pun merembet ke arah timur hingga mendekat ke rumahnya.

Sejak ambrol akhir November 2016 silam, baru sekarang tanda-tanda perbaikan mulai ada. Diakuinya, material bangunan macam pasir dan batu sudah mulai disiapkan sejak Kamis (19/1) lalu. “Materian sudah disiapkan. Tapi tidak tahu kapan mulai digarap. Saya berharap secepatnya, karena hujan terus turun. Saya khawatir kalau tidak segera diperbaiki, titik ambrolnya semakin meluas,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif