Jateng
Jumat, 20 Januari 2017 - 07:50 WIB

TAHUN BARU IMLEK : Ditentang Ormas Islam, Pork Festival Terancam Batal

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Poster festival makanan olahan daging babi Pork Festival. (Facebook.com-Rudy Sugiarto)

Tahun Baru 2568 Imlek di Semarang dimeriahkan dengan penyelenggaraan Pork Festival atau festival makanan olahan daging babi.

Semarangpos.com, SEMARANG – Penyelenggaraan festival kuliner makanan olahan dari daging babi bertajuk Pork Festival yang digelar untuk memeriahkan perayaan Tahun Baru 2568 Imlek di Semarang terancam batal. Agenda kuliner yang rencana digelar di Mall Sriratu, Senin-Minggu (23-29/1/2017) itu terancam batal menyusul adanya penolakan dari salah satu kelompok organisasi masyarakat (Ormas) Islam, Forum Umat Islam Semarang (FUIS).

Advertisement

Salah satu pengurus FUIS, Danang Setiadi, menyebutkan sebagai wujud penolakan, kelompoknya akan mengundang segenap tokoh Ormas Islam di Semarang dalam audensi terkait penolakan Pork Festival di Mapolrestabes Semarang, Jumat (20/1/2017) siang. Selain para tokoh Ormas Islam, pihaknya juga akan mengundang penyelenggara Pork Festival untuk hadir.

“Dalam audensi itu kami akan menyampaikan keberatan kami terkait penyelenggaraan Pork Festival. Kami tidak setuju acara itu digelar, meski pun untuk menyambut Imlek,” ujar Danang saat dihubungi Semarangpos.com, Kamis (19/1/2017).

Danang menilai isu kerukunan beragama belakangan ini sangat sensitif. Oleh karenanya, ada baiknya semua pihak untuk tidak memancing kondisi itu menjadi lebih memanas.

Advertisement

“Dengan menggelar festival makan daging babi seperti memancing kemarahan umat Islam yang jumlahnya mayoritas di Semarang. Sudah tahu daging babi bagi umat Islam haram, malah dijadikan festival. Kalau mau makan, silahkan saja makan. Enggak perlu dijadikan festival, bahkan dipromosikan secara besar-besaran,” beber Danang.

Danang mencontohkan seperti yang terjadi di Bali, di mana umat Islam di Pulau Dewata tak pernah menggelar festival makan daging sapi, yang bagi mayoritas penduduk di Bali yang beragama Hindu dianggap haram.

“Seharusnya apa yang dilakukan umat muslim di Bali itu bisa dijadikan contoh pihak penyelenggara. Intinya kami enggak setuju acara itu digelar. Kami dengan tegas menolaknya,” imbuh Danang.

Advertisement

Meski menolak, Danang mengaku kelompoknya, yakni FUIS, tidak akan melakukan cara-cara kekerasan guna menggagalkan pelaksanaan Pork Festival. Oleh karenanya, ia pun menggelar audensi di Mapolrestabes Semarang itu guna memberikan sikap atas penyelenggaraan festival daging babi yang digelar jelang perayaan Tahun Baru 2568 Imlek.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif