News
Jumat, 20 Januari 2017 - 09:15 WIB

SOLOPOS HARI INI : KPK Incar Dana Aspirasi Klaten

Redaksi Solopos.com  /  Haryo Prabancono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Solopos Hari Ini Jumat (20/1/2017)

Solopos hari ini mengabarkan KPK mengusut dana aspirasi Klaten terkait kasus jual beli jabatan.

Solopos.com, SOLO– Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut dana aspirasi DPRD Klaten setelah mengembangkan kasus dugaan jual-beli jabatan yang menjerat Bupati nonaktif Klaten Sri Hartini.

Advertisement

Pengusutan dana aspirasi DPRD Klaten dilakukan dengan memeriksa sejumlah perangkat desa di Mapolres Klaten, Kamis (19/1/2017). Selain memeriksa perangkat desa, penyidik KPK juga memeriksa sejumlah PNS dan kalangan swasta dalam pengusutan kasus dagang jabatan.

Berdasarkan pantauan, sejumlah pejabat yang dimintai keterangan seperti Kasubag Umum dan Kepegawaian Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Klaten I Nyoman Gunadika dan Sekretaris Dinas Kominfo Klaten Endro Susilo.

Pemeriksaan dimulai sekitar pukul 10.30 WIB.Sedangkan perangkat desa yang ikut dimintaiketerangan penyidik KPK yakni aparatur Desa Sidoharjo, Kecamatan Polanharjo. Salah satu perangkat Desa Sidoharjo, Kusmanto, mengatakan diperiksa penyidik KPK mulai pukul 10.00 WIB. ”Saya enggak menghitung berapa banyak pertanyaannya. Mungkin belasan,” kata Kusmanto.

Advertisement

KPK mengusut daba aspirasi DPRD Klaten terkait kasus jual beli jabatan menjadi headline Harian Umum Solopos hari ini, Jumat (20/1/2017). Harian Umum Solopos hari ini juga mengabarkan Haul Habib Ali, wisata Kali Pepe jelang Imlek 2017, dan suap Rp26 Miliar agar beli 11 pesawat.

Simak cuplikan kabar Harian Umum Solopos hari ini, Jumat:

AGENDA BUDAYA : Para Pencari Kedamaian Hati

Ujung jari Muhammad Nuruddin, 30, sesekali menyentuh layar tablet 8 inci miliknya. Pandangannya fokus tertuju kepada deretan aksara Arab di gawai. Bibirnya lirih melantunkan ayat-ayat Surat Yasin yang mendengung memenuhi udara.

Advertisement

Seusai membaca Surat Yasin, pria dengan setelan koko warna merah hati dan sarung serta kupluk di kepalanya itu menyeruput secangkir kopi hitam tak jauh darinya. Ia tak duduk bersila lazimnya di masjid. Ia duduk di bangku sebuah warung makan berjarak sekitar 200 meter dari Masjid Riyadh, pusat peringatan haul Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi.

Nuruddin, seorang penjaga toko pecah belah di Kota Pasuruan, Jawa Timur, itu tak pernah melewatkan haul Habib Ali di Solo. Hanya satu alasannya menempuh ratusan kilometer dengan naik sepeda motor, mencari kedamaian hati.Baginya, haul di Solo membawa satu rasa yang tak bisa ia dapatkan dalam peringatan haul yang pernah ia ikuti di kota lain, seperti Gresik, misalnya.

Ia pun kesulitan mengungkapkan seperti apa rasa yang ia maksud itu. Seusai terdiam beberapa saat, ia pun bertutur lirih, ”Semacam ada perasaan menyesal, menangis saat mengingat dosa-dosa. Apalagi besok Subuh saat Maulid, rasa itu semakin kuat.” Begitu ungkap Nuruddin di sela-sela puncak peringatan haul Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi, di Pasar Kliwon, Solo, Kamis (19/1/2017).

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

Advertisement

WISATA KALI PEPE : Pesona Temaram Lampion, Hujan Musuh Utama

Perayaan Imlek di kawasan Pasar Gede dimeriahkan dengan perahu wisata yang mengarungi Kali Pepe. Sulistyo, 37, mendekati loket penjualan tiket Wisata Perahu Kali Pepe, Kamis (19/1/2017) malam.

Ia datang bersama istrinya, Sri Hartini, 41, dan anak perempuan, Fatiah Farah Utama, 4. Warga Jl. Ronggowarsito 128, Kelurahan Timuran, Banjarsari itu lalu bertanya tentang harga tiket kepada penjual tiket di wahana tersebut.

Harganya Rp10.000 per orang. Setelah berembug dengan sang istri, ia membeli dua tiket untuknya dan anak. Mereka turun melalui dermaga bambu menuju ke perahu yang dihiasi lampu dan lampion. Sebelum naik, petugas dermaga memberikan rompi pelampung agar mereka kenakan.

Advertisement

Bagi Sulis, rompi itu pas. Tapi, tidak bagi Farah.Mereka duduk di baris kedua. Ada dua orang di baris paling belakang dan dua orang lain di depan. Mesin kapal dinyalakan dan perahu yang didatangkan dari Waduk Cengklik, Ngemplak, Boyolali itu bergerak perlahan membelah Kali Pepe.

Di bagian awal, ada banyak lampion yang dipasang di atas sungai yang cukup menghibur. Sayang, deretan lampion di sisi timur tak ada yang menyala. Farah mulanya diam saja. Ia kemudian menengok ke arah kanan, melihat talut dan lampu-lampu yang terlihat. Sang ayah mengajak anaknya melihat-lihat.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

SKANDAL ROLLS ROYCE : Suap Rp26 Miliar agar Beli 11 Pesawat

Mantan Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar diduga menerima suap Rp26 miliar terkait pengadaan 11 pesawat Airbus A330-300 pada 2012 silam oleh PT Garuda Indonesia.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Emirsyah Satar sebagai tersangka penerima suap. Beneficial ownerdari Connaught International Pte. Ltd. Soetikno Soedarjo yang diduga menjadi perantara suap juga menjadi tersangka.

Advertisement

Menurut Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif dalam jumpa pers di Gedung KPK, Kamis (19/1/2017), penetapan tersangka dilakukan setelah KPK menemukan bukti permulaan yang cukup atas dugaan suap terkait pengadaan pesawat dan mesin pesawat dari Airbus dan Rolls Royce. ”ESA [Emirsyah Satar] adalah Direktur Utama Garuda periode 2005-2014, sedangkan SS [Soetikno Soedarjo] adalah pemberi suap,” ujar Laode.

Emirsyah diduga menerima suap dari Soetikno dalam bentuk uang dan barang. Dalam bentuk uang yaitu 1,2 juta euro dan US$180.000 atau setara Rp20 miliar. Sedangkan dalam bentuk barang tersebar di Indonesia dan Singapura, salah satunya mobil mewah Rolls Royce Silver Spirit. Suap berupa uang dan barang itu diprediksi mencapai US$2,2 juta atau setara Rp26 miliar.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif