Jogja
Jumat, 20 Januari 2017 - 12:20 WIB

BENCANA KULONPROGO : Warga Soropati Diminta Bertahan di Pengungsian

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga Soropati, Hargotirto, Kokap berkumpul di tempat pengungsian, Dusun Clapar I, Hargowilis, Kokap, Kulonprogo, Kamis (19/1/2017). (Foto istimewa)

Bencana Kulonprogo berupa tanah longsor masih mengancam warga Soropati

Harianjogja.com, KULONPROGO-Longsor susulan dinilai masih sangat berpotensi terjadi di Dusun Soropati, Desa Hargotirto, Kecamatan Kokap, Kulonprogo. Penjabat Bupati Kulonprogo meminta warga Soropati yang tinggal di kawasan rawan tinggal di tempat pengungsian hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Advertisement

Hal tersebut disampaikan Penjabat Bupati Kulonprogo, Budi Antono usai meninjau lokasi longsor di Soropati dan tempat pengungsian di Clapar I, Hargowilis, Kokap, Kulonprogo, Kamis (19/1/2017).

Ia mengatakan, kondisi di lokasi bencana belum sepenuhnya aman karena tanah yang masih labil. Curah hujan juga diperkirakan masih tinggi hingga Februari nanti.

Budi memaparkan, Pemkab Kulonprogo bekerja sama dengan Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik UGM untuk memetakan potensi dan tingkat kerawanan bencana di lokasi longsor.

Advertisement

Hasilnya bakal menjadi bahan pertimbangan untuk menentukan lamanya warga mesti bertahan di pengungsian. “Soal sampai kapan warga akan bertahan di pengungsian, tentunya menunggu hasil survei dan penelitian secara imiah dari UGM,” kata dia.

Budi lalu menjelaskan, kondisi fasilitas dan pelayanan dan di pengungsian akan dievaluasi setiap hari. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Kabupaten Kulonprogo juga sudah berkoordinasi terkait penyediaan kebutuhan logistik pengungsian, misalnya stok bahan pangan. Kesehatan para pengungsi pun bakal dipantau oleh tim medis dari Puskesmas Kokap I dan II.

Sementara itu, Tim Mitigasi Bencana Fakultas Teknik UGM, Wahyu Wilopo mengatakan, potensi longsor susulan masih besar. Berdasarkan hasil survei sementara, tim melihat adanya sisa retakan sepanjang 20 meter yang belum longsor. Rembesan air hujan dapat menjadi pemicu utamanya.

Advertisement

“Dari material yang ditemukan di bawah, tanah ini memang labil. Setelah saya konfirmasi, katanya memang pernah terjadi longsor tapi sudah lama,” ujar Wahyu.

Langkah Pemkab Kulonprogo yang mengevakuasi warga sekitar ke tempat pengungsian dianggap sudah tepat. Wahyu berpendapat, longsor susulan yang masih mengacam tidak hanya akan membawa material berupa tanah tapi juga bongkahan batu besar.

Jika terjadi longsor, bongkahan tersebut bisa meluncur lebih jauh dibanding tanah sehingga membahayakan warga yang tinggal di bawah tebing.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif