Jogja
Kamis, 19 Januari 2017 - 11:20 WIB

Sarapan Jazz, Sensasi Jaz Bepadu Deburan Ombak

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Penampilan Tricotado Band saat Sarapan Jazz, Rabu (18/1/2017) di Pantai Watu Kodok,Dusun Kelor Kidul, Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari. (Irwan A. Syambudi/JIBI/Harian Jogja)

Sarapan Jazz menjadi pertunjukan musik unik di pantai

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Sensasi menikmati merdunya alunan musik jaz beserta deburan ombak benar-benar tersaji dalam sebuah perhelatan bertajuk Sarapan Jazz. Penonton dibuat terhipnotis tak beranjak dari depan panggung meski di bawah hujan gerimis.

Advertisement

Puluhan penonton seolah tak mempedulikan rintik hujan. Di depan panggung sederhana seluas kurang lebih 10 meter persegi beratapkan plastik bening, mereka duduk di pasir pantai sembari mengenakan jas hujan plastik, ada yang berwarna biru, merah dan hijau. Lainnya berdiri di bagian belakang memegangi gagang payung.

Tepat pukul 20.00 WIB, tiga kembang api di atas panggung dinyalakan sebagai tanda dibukanya acara. Lantunan merdu dengan suara vokal perempuan mengayun khas musik jaz mulai dimainkan oleh Black Stcoking  Band.

Advertisement

Tepat pukul 20.00 WIB, tiga kembang api di atas panggung dinyalakan sebagai tanda dibukanya acara. Lantunan merdu dengan suara vokal perempuan mengayun khas musik jaz mulai dimainkan oleh Black Stcoking  Band.

Penonton anteng, menganguk-angguk mengikuti irama menikmati alunan musik disertai dengan deburan ombak yang terdengar jeles di sekitar 10 meter belakang panggung. Pantai Watu Kodok, Di Dusun Kelor Kidul, Desa Kemadang, Kecamtan Tanjungsari, Gunungkidul pada Selasa (17/1/2017) malam itu benar-benar meriah.

Puluhan tenda camping didirikan tak jauh dari panggung. Panitia acara mencatat terdapat sekitar 150 penonton yang telah memesan tiket sekaligus tenda camping untuk bermalam. Mereka disuguhi penampilan musisi jaz ternama seperti Balawan, Deny Eriawan Project, Djaduk Ferianto hingga tengah malam.

Advertisement

Pagi yang ceria itu dibuka Tricotada dengan dengan sebuah lagu milik Isyana Saravati yang berjudul Kau Adalah. Kali ini tikar digelar di depan panggung, penonton duduk dan menikmati versi jaz lagu yang sempat menjadi hits pada 2016 lalu itu.

Membawa payung yang telah dikuncupkan dan mengenakan kaos yang dipadu dengan celana pendek, pandangan Widodo nampak serius. Pria yang berusia sekitar 65 tahun itu merupakan penikmat Jaz sejak masa mudanya. “Saya menikmati dan mencoba mengapresiasi karya anak-anak muda,” tuturnya.

Hujan seolah tak menjadi halangan, dia tahu betul ketika memutuskan untuk datang ke pertunjukkan Sarapan Jazz di pantai yang notabene adalah alam terbuka, maka harus tahu konsekuensi alam. Salah satunya adalah ketika datang hujan, yang menurut dia memang harus dimaklumi.

Advertisement

“Saya sudah sering mengikuti festival jaz, di Dieng pernah, di Gunung Bromo, dan di Gunung Ijen saya juga pernah. Kalau hujan ya dinikmati saja,” ujar pria yang tinggal di pertokoan Pasar Kranggan, Kota Jogja itu.

Bersama kawan yang juga memiliki hobi dan kecintaan yang sama terhadap musik jaz, pria yang biasa disapa Dodok itu mengaku sangat menikmati Sarapan Jazz. Digelar di pantai dan penonton disediakan tenda camping menurutnya adalah konsep yang sangat unik sekaligus menarik bagi dia.

Tak hanya pecinta music jaz saja yang hadir, sebagian pengunjung mengaku malah hanya tertarik dengan konsep acara. Salah satunya adalah mahasiswa asal Solo, Muhsin mengakui sebenarnya dirinya tak terlalu paham betul mengenai musik jaz. Namun karena dihelat di pantai dan disertai dengan camping dia memutuskan untuk datang.  “Asik dan tempatnya juga bagus, sayang tadi malsm hujan, jadi acara jadi kurang wah,” tambahnya.

Advertisement

Hujan memang menjadi kendala, sejumlah acara yang semula dijadwalkan menjadi mundur. Pada Rabu (18/1/2017) pagi, mulanya acara akan dimulai pukul 05.00 WIB agar membuat kesan sarapan lebih kental, sembari menunggu matahari membuncar.

Namun hujan seolah tak ada hentinya dari mulai tengah malam hingga pukul 06.30 WIB. Sejumlah persiapan menjadi terganggu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif