Soloraya
Kamis, 19 Januari 2017 - 21:40 WIB

BUNUH DIRI SRAGEN : Giliran Warga Jambeyan Tewas Gantung Diri

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (google.img)

Bunuh diri Sragen, warga Jambeyan ditemukan tewas gantung diri.

Solopos.com, SRAGEN — Suparmin Mitro Wiyono, 56, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di tepi Sungai Sawur di Dusun Ngrejeng, Desa Jambeyan, Kecamatan Sambirejo, Sragen, Kamis (19/1/2017).

Advertisement

Kematian Suparmin menambah panjang jumlah warga Sragen yang meninggal dunia karena bunuh diri. Dalam 13 bulan terakhir, terdapat 25 warga Sragen yang bunuh diri dengan cara gantung diri atau menenggak racun. (Baca juga: Kurang Perhatian Keluarga Jadi Pemicu Warga Lansia Sragen Bunuh Diri)

Jasad Suparmin kali pertama diketahui Mardi alias Debun, 40, tetangga Suparmin. Ketika hendak mencari pasir di Sungai Sawur, Mardi terkejut melihat sesosok tubuh menggantung di pohon talok tak jauh dari Kedung Urung-Urung.

Merasa ketakutan, Mardi memberi tahu Sri Lestari, 26, anak kandung Suparmin. “Warga sekitar kaget dengan cara meninggalnya Pak Suparmin. Warga sekitar tidak mengetahui Pak Suparmin memendam suatu masalah. Sepertinya dia tidak punya utang atau penyakit menahun. Warga mengenal almarhum sebagai orang yang baik. Dia sederhana. Dia seorang petani, tapi punya pekerjaan sampingan sebagai kuli panggul di pasar-pasar,” jelas Sugiono, warga Jambeyan, kepada Solopos.com.

Advertisement

Aparat Polsek Sambirejo bersama sukarelawan Korps Suka Rela (KSR) PMI Sragen dan puskesmas setempat datang untuk memeriksa jasad Suparmin. Berdasar hasil pemeriksaan, tim tidak menemukan tanda-tanda bekas penganiayaan.

Polisi menyimpulkan penyebab kematian Suparmin murni karena gantung diri. “Almarhum selanjutnya diserahkan Kapolsek Sambirejo AKP Sudira kepada perwakilan keluarga, Pak Suwarno, untuk dimakamkan,” jelas Komandan KSR PMI Sragen Endro.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif