Jogja
Rabu, 18 Januari 2017 - 03:40 WIB

PROYEK BANDARA KULONPROGO : Lelang Relokasi Hampir Selesai

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tim dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) melakukan pengukuran lahan calon lokasi bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA), tepatnya di Dusun Sidorejo, Desa Glagah, Kecamatan Temon, Kulonprogo, Senin (22/2/2016). Sebelumnya, beberapa bidang lahan memang belum bisa terjangkau upaya pengukutan secara maksimal akibat adanya aksi penolakan warga.(Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)

Hasil lelang diharapkan segera diketahui pada Kamis (19/1/2017) besok.

Harianjogja.com, KULONPROGO-Persiapan relokasi bagi warga terdampak pembangunan bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) masih dalam proses lelang. Meski begitu, hasil lelang diharapkan segera diketahui pada Kamis (19/1/2017) besok.

Advertisement

Hal itu diungkapkan Penjabat Bupati Kulonprogo, Budi Antono, Selasa (17/1/2017). “Jika tidak ada tender ulang, 27 Januari 2017 akan dilakukan penandatanganan kontrak sehingga pekerjaan fisik berupa pengurukan bisa dimulai,” ungkap dia.

Budi memaparkan, pengurukan diperkirakan membutuhkan waktu hingga empat bulan. Hal itu karena kondisi tanah di relokasi berbeda-beda sehingga perlakuannya pun tidak bisa sama. Meski begitu, pembangunan rumah untuk relokasi bisa berjalan tanpa harus menunggu pengurukan selesai 100 persen. Proyek itu bisa dilaksanakan secara beriringan dengan upaya pengurukan.

Relokasi ditargetkan terealisasi pada akhir April mendatang. Budi mengungkapkan, site plan atau rencana tapak relokasi sudah disiapkan. “Site plan sudah final dengan warga relokasi 278 KK di tanah kas desa dan 46 KK relokasi magersari di tanah Pakualaman Ground,” kata dia.

Advertisement

Sebelumnya, Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kabupaten Kulonprogo, Zahrom Asurawan mengatakan pemerintah daerah menyiapkan Rp19 miliar untuk pengurukan lahan relokasi, pemindahan talud, saluran irigasi, dan penggeseran gorong-gorong. Koordinasi juga sudah dilakukan dengan PT PLN dan PDAM Tirta Binangun terkait pengadaan saluran air dan jaringan listrik untuk mendukung lingkungan relokasi.

Sementara itu, Project Manager Proyek Pembangunan Bandara NYIA PT Angkasa Pura I, Sujiastono mengatakan, semua warga terdampak yang memilih relokasi sudah menerima ganti rugi terhadap lahan, bangunan, dan tanaman yang mereka miliki. Pembangunan lahan relokasi diperkirakan mulai besok Februari dan selesai pada April nanti. “Masyarakat juga boleh bangun sendiri atau bangun berkelompok dengan pendampingan Pemda,” ujar Sujiastono.

Sujiastono mengklaim progres pembayaran ganti rugi sudah mencapai 93 persen. Sebanyak tujuh persen sisanya merupakan lahan dari warga yang menolak dan masih ada sengketa waris. Sujiastono lalu mengatakan, kekurangan itu diselesaikan melalui konsinyasi dan diharapkan selesai dalam 2-3 minggu ke depan. “Ini akan kita proses konsinyasi 392 berkas di pengadilan,” kata Sujiastono.

Advertisement

Soal pengosongan lahan, Sujiastono menyatakan jika PT Angkasa Pura I sudah memberikan toleransi setelah sebelumnya disepakati harus dilakukan dalam waktu satu bulan. Dia lalu berharap, warga terdampak melaksanakan pengosongan lahan secara mandiri setelah Pilkada 2017.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif