Soloraya
Rabu, 18 Januari 2017 - 09:10 WIB

PERTANIAN SUKOHARJO : Pupuk Phonska Langka, Petani Khawatirkan Hasil Panen

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi stok pupuk (JIBI/Solopos/Dok.)

Pertanian Sukoharjo, pupuk Phonska sulit didapatkan selama enam bulan terakhir.

Solopos.com, SUKOHARJO — Pupuk bersubsidi jenis Phonska di wilayah Desa Mertan, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo, hilang dari peredaran alias langka selama enam bulan terakhir. Kelangkaan pupuk pada awal masa tanam (MT) I dikhawatirkan mengakibatkan hasil panen padi tak maksimal.

Advertisement

Seorang petani asal Desa Mertan, Kecamatan Bendosari, Jarot Sujarno, mendatangi Makoramil Bendosari, Selasa (17/1/2017). Pria yang akrab disapa Jarno ini ingin mengadukan ihwal kelangkaan pupuk bersubsidi jenis Phonska selama enam bulan terakhir.

Padahal, saat ini para petani sangat membutuhkan pupuk saat MT I. “Saya sudah berkeliling ke enam toko pupuk, tak ada pupuk Phonska. Saya kalang kabut mencari pupuk Phonska di wilayah Desa Mertan,” kata dia kepada wartawan, Selasa.

Advertisement

Padahal, saat ini para petani sangat membutuhkan pupuk saat MT I. “Saya sudah berkeliling ke enam toko pupuk, tak ada pupuk Phonska. Saya kalang kabut mencari pupuk Phonska di wilayah Desa Mertan,” kata dia kepada wartawan, Selasa.

Jarno dan beberapa petani lainnya terpaksa membeli pupuk nonsubsidi dengan harga jauh lebih mahal dibanding pupuk bersubsidi. Harga pupuk Phonska bersubsidi senilai Rp75.000/sak. Sementara harga pupuk nonsubsidi di pasaran senilai Rp160.000/sak.

Dia mengkhawatirkan produktivitas padi pada musim panen bakal anjlok lantaran kelangkaan pupuk. Namun, dia tak mengetahui secara pasti penyebab kelangkaan pupuk bersubsidi di pasaran. Kondisi ini berbeda dibanding beberapa tahun lalu. Para petani mudah mendapatkan pupuk dengan harga normal.

Advertisement

Menurut dia, tanaman padi pada awal masa tanam harus diberi pupuk secara berkala. Apabila tak diberi pupuk maka pertumbuhan tanaman padi akan terhambat. Imbasnya, hasil panen padi tak maksimal.

“Jika kondisi kelangkaan pupuk terjadi hingga berbulan-bulan mendatang dipastikan hasil panen padi MT I tak maksimal,” terang dia.

Lebih jauh, Jarno meminta anggota TNI mendampingi dan mencari solusi alternatif terkait kelangkaan pupuk saat MT I. Sejauh ini, anggota TNI selalu terlibat dalam berbagai hal di bidang pertanian untuk mewujudkan ketahanan pangan pada 2017.

Advertisement

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Komandan Koramil (Danramil) Bendosari, Peltu Didik Purwanto, mewakili Komandan Kodim (Dandim) 0726/Sukoharjo, Letkol (Inf) Taufan Widiantoro, mengatakan bakal menelusuri dan berkoordinasi dengan petugas penyuluh lapangan (PPL), gabungan kelompok tani (gapoktan), dan UPTD Pertanian Kecamatan Bendosari untuk menindaklanjuti masalah itu.

Hasil penelusuran awal, stok pupuk bersubsidi jenis Phonska telah habis sejak Desember 2016. Stok pupuk di gudang diperuntukkan penyaluran 2017. Namun, penyaluran pupuk bersubsidi masih menunggu surat keputusan (SK) Bupati Sukoharjo.

“Semestinya pupuk Phonska digunakan saat MT II bukan MT I. Saya sudah berkoordinasi dengan PPL dan gapoktan. Penyaluran pupuk bersubsidi sesuai rencana definitif kebutuhan kelompok [RDKK] pupuk bersubsidi yang disusun setiap gapoktan,” kata dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif