Teknologi
Rabu, 18 Januari 2017 - 10:10 WIB

KISAH TRAGIS : Pegawai Sekolah Ini Dipecat Gara-Gara Menjawab Cuitan Muridnya yang Salah Eja

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Cuitan dari seorang pegawai sekolah di Maryland, AS, yang membuatnya dipecat. (Twitter)

Kisah tragis ini dialami seorang pegawai sekolah karena cuitan di media sosial Twitter.

Solopos.com, MARYLAND — Pegawai sekolah yang berniat membetulkan kesalahan tulis salah satu murid berujung kisah tragis. Niat itu membuat pegawai tersebut kehilangan pekerjaannya.

Advertisement

Dilansir The Sun, Senin (16/1/2017), Wakil Koordinator Pengembang Web di Frederick County Public Schools, Katie Nash, dipecat petinggi sekolah akibat cuitannya yang sebenernya untuk membetulkan cuitan salah ketik seorang murid. Petinggi sekolah tidak menerima nada kalimat yang dituliskan Katie menggunakan akun sekolah itu.

Kisah tragis ini bermula pada hari Kamis (5/1/2017) saat seorang murid bernama Nathan menggunakan akun @linganoreRocket untuk mencuitkan permohonan sekolah diliburkan saja esok hari. Murid tersebut salah menuliskan kata tomorrow menjadi tammarow.

Cuitan itu dibalas Katie menggunakan akun @FCPSMaryland dengan saran sang murid lebih baik belajar mengeja kata tomorrow jika sekolah libur. “but then how would you learn how to spell tomorrow? [Tapi kalau libur maukah kamu belajar mengeja kata tomorrow?],” cuit pengguna akun @FCPSMaryland.

Advertisement

Cuitan itu menjadi viral hingga mendapat lebih dari 1.000 retweet, bahkan sampai muncul tagar #KatiefromFCPS. Meski jawaban Katie memang terbaca agak kasar, murid yang salah ketik tidak mempermasalahkan hal itu.

Setelah mengetahui kalimat jawaban Katie itu, pihak sekolah yang merasa tidak terima memerintahkan Katie vakum sejenak menjadi admin media sosial sekolah. Katie tidak mengindahkan perintah itu dan tetap mengunggah konten-konten yang sudah dia jadwalkan. Tak lama setelah itu Katie mendapat surat pemberitahuan dirinya dipecat.

Katie yang baru mulai bekerja pada November 2016 menerima keputusan sekolah. “Saya tidak ingin menjadi pengganggu di sekolah yang memiliki sistem ketat dalam usaha mencapai sebuah target,” ungkap Katie seperti dikutip The Sun.

Advertisement

Hanya, sebagai pegawai yang terhitung baru, Katie mengharapkan sekolah memiliki  badan bimbingan konseling yang bisa memberi masukan pada pegawai untuk menjadi lebih baik.

Advertisement
Kata Kunci : Kisah Tragis Maryland
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif