Jogja
Rabu, 18 Januari 2017 - 07:40 WIB

KAMTIBMAS BANTUL : Dalami Kasus Camat Pajangan, Bupati Blusukan

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Bantul, Suharsono (Bhekti Suryani/JIBI/Harian Jogja)

Sejumlah orang mengatasnamakan perwakilan warga Pajangan, menyatakan penolakan atas pengangkatan Yulius Suharta.

Harianjogja.com, BANTUL-Bupati Bantul Suharsono mengaku, dirinya turun langsung menginvestigasi kebenaran adanya penolakan masyarakat, terhadap Camat Pajangan terpilih, karena beragama Katolik.

Advertisement

Saat ditemui di Kompleks Pemkab Bantul pada Selasa (17/1), Suharsono menyatakan dirinya tidak langsung percaya adanya kabar penolakan tersebut, kendati telah menerima audiensi dengan tokoh masyarakat setempat. Sehingga ia memilih untuk blusukan ke lapangan.

Dalam penuturannya, ia datang ke Pajangan, mengendarai sepeda motor tanpa pengawalan. Ia juga memilih setelan sederhana dengan menggunakan sarung. Dengan penampilan seperti itu, ia mengatakan tidak ada warga Pajangan yang mengetahui bahwa dirinya adalah Bupati Bantul yang sedang menyamar.

“Saya ke sana memastikan apa benar itu aspirasi rakyat Pajangan atau bukan,” kata dia.

Advertisement

Kendati demikian ia enggan menjelaskan hasil temuan di lapangan. Dan memilih untuk menegaskan bahwa keputusan akhir mengenai nasib Camat Pajangan pada Februari mendatang.

Langkah menempatkan Yulius sebagai Camat Pajangan dinilainya tidak menyalahi aturan dan telah sesuai dengan UUD 1945, aturan HAM yang berlaku. Camat Pajangan terlantik juga lolos uji kompetensi dan uji kepatutan.

“Apa yang saya lakukan sesuai prosedur,” imbuh dia.

Advertisement

Sebelumnya, sejumlah masyarakat yang mengatasnamakan perwakilan warga Pajangan, menyatakan penolakan atas pengangkatan Yulius Suharta, yang dilantik pada 30 Desember 2016 sebagai Camat Pajangan. Mereka juga telah melakukan pertemuan dengan DPRD Bantul dan Bupati Bantul Suharsono.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif