Soloraya
Rabu, 18 Januari 2017 - 15:40 WIB

BENCANA KARANGANYAR : 43 Keluarga di Zona Merah Longsor Diusulkan Relokasi Mandiri

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala Pelaksana BPBD Karanganyar, Nugroho (kanan, pakai topi), memberikan pengarahan kepada warga yang tinggal di dekat retakan tanah di Seloromo, Jenawi, Selasa (15/11/2016). (JIBI/Solopos/Dokumentasi BPBD Karanganyar)

Bencana Karanganyar, sebanyak 43 keluarga di daerah rawan longsor diusulkan dapat bantuan dana relokasi.

Solopos.com, KARANGANYAR — Sebanyak 43 keluarga yang tinggal di zona merah longsor di lima kecamatan di Kabupaten Karanganyar diusulkan mendapat dana bantuan relokasi mandiri. Relokasi mandiri maksudnya pindah ke lahan milik sendiri di daerah yang lebih aman.

Advertisement

Jika tidak ada perubahan, nilai bantuan itu di kisaran Rp45 juta per keluarga. Anggaran sebesar itu untuk pembangunan rumah baru di lahan relokasi yang dicari atau disediakan masing-masing warga.

Penjelasan tersebut disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Nugroho, saat diwawancarai Solopos.com melalui telepon seluler (ponsel), Rabu (18/1/2017). “Hari ini proposal pengantar permohonan bantuannya kami ajukan ke Pak Bupati. Setelah itu kami naikkan ke BNPB [Badan Nasional Penanggulangan Bencana]. Bantuan ini hanya untuk membangun rumah, jika tidak berubah nilainya sekitar Rp45 juta,” ujar dia.

Advertisement

Penjelasan tersebut disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Nugroho, saat diwawancarai Solopos.com melalui telepon seluler (ponsel), Rabu (18/1/2017). “Hari ini proposal pengantar permohonan bantuannya kami ajukan ke Pak Bupati. Setelah itu kami naikkan ke BNPB [Badan Nasional Penanggulangan Bencana]. Bantuan ini hanya untuk membangun rumah, jika tidak berubah nilainya sekitar Rp45 juta,” ujar dia.

Nilai Rp45 juta terdiri Rp10 juta dari BPBD Karanganyar, Rp15 juta BPBD Jawa Tengah (Jateng), dan Rp20 juta BNPB. Ihwal tanah relokasinya, menurut dia, harus disediakan sendiri oleh masing-masing warga.

Disinggung ihwal hujan deras yang mengguyur Karanganyar beberapa hari terakhir, dia mengaku sudah memerintahkan timnya memantau secara intensif. Hingga Rabu tak ada laporan kejadian longsor.

Advertisement

Ihwal kondisi retakan tanah di sejumlah lokasi, menurut dia, juga belum ada pergerakan yang mengkhawatirkan. Tapi pemantauan terus dilakukan. Dia berharap partisipasi aktif masyarakat setempat.

Lokasi retakan tanah yang masuk zona merah bahaya tanah longsor seperti di Desa Plosorejo, Kecamatan Kerjo; Dusun Banjarbuntung, Gerdu, Karangpandan; Seloromo, Jenawi; serta Desa Koripan, Matesih. “Pemantauan zona merah kami tekankan dibandingkan daerah lain. Tim tengah memantau early warning system [EWS] yang sudah dipasang di beberapa lokasi rawan longsor,” tambah dia.

Terpisah, Kepala Desa (Kades) Seloromo, Jenawi, Roni Suwarno, saat diwawancarai Solopos.com via ponsel, Rabu, mengatakan belum ada pergerakan lagi di Dusun Pokoh. Dari tiga keluarga di radius rawan longsor, satu keluarga sudah mengungsi permanen ke rumah anak mereka.

Advertisement

“Kondisi rumah sudah tidak layak huni sehingga satu keluarga mengungsi,” kata dia.

Roni menjelaskan tiga keluarga di Pokoh tersebut sudah diusulkan mendapat bantuan dana relokasi melalui BPBD. Diharapkan bantuan bisa segera cair supaya bisa segera dimanfaatkan.

“Yang kami usulkan ada tiga keluarga di Pokoh, yang dari Karangasem satu keluarga. Totalnya empat keluarga. Rumah warga yang di Karangasem sudah dibongkar,” ujar dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif