Jateng
Rabu, 18 Januari 2017 - 19:50 WIB

BENCANA ALAM JATENG : Longsor di Lereng Gunung Merapi, Akses Jalan ke Boyolali Ditutup

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sebuah kendaraan traktor tengah menyingkirkan reruntuhan tanah longsor di Jl. Ketep, Sawangan, Kabupaten Magelang, Rabu (18/1/2017). Akses jalan dari Magelang menuju Boyolali itu tertutup tanah longsor setelah hujan deras yang mengguyur kawasan itu, Selasa (17/1/2017) sore hingga malam. (Istimewa/BPBD Jateng)

Bencana alam berupa tanah longsor melanda kawasan lereng Gunung Merapi, tepatnya di Kecamatan Sawangan, Magelang, Jawa Tengah (Jateng).

Semarangpos.com, SEMARANG – Hujan disertai angin kencang yang melanda kawasan lereng Gunung Merapi, tepatnya di Desa Ketep, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah (Jateng) Selasa (17/1/2017) sore menyebabkan tanah longsor. Bencana alam itu memang tak menyebabkan jatuhnya korban jiwa, namun akses jalan dari Magelang-Boyolali tertutup sementara.

Advertisement

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng, Sarwa Pramana, menyebutkan guyuran hujan deras yang melanda kawasan lereng Gunung Merapi menyebabkan tebing di Dusun Gintung, Desa Ketep, Kecamatan Sawangan, longsor. Alhasil, tanah longsor setebal dua hingga tiga meter itu pun menutupi jalan alternatif dari Magelang menuju Boyolali maupun sebaliknya.

“Memang benar tanah longsor itu sempat menutup akses jalan dari Magelang-Boyolali. Tapi, sore ini [Rabu, 18 Januari 2017] sudah bisa dilalui lagi setelah ditangani beberapa pihak, baik dari anggota TNI, Polri, serta Bina Marga dan warga setempat,” ujar Sarwa saat dihubungi Semarangpos.com, Rabu petang.

Sarwa menambahkan untuk membuka akses jalan itu pihak Dinas Bina Marga Kabupaten Magelang sempat mengeluarkan alat berat. Peralatan itu digunakan guna menyingkirkan longsoran tanah dari jalan raya yang tebalnya mencapai 3-5 meter.

Advertisement

Selain di Desa Ketep, Kecamatan Sawangan, longsor di Kabupaten Magelang akibat turunnya hujan deras Selasa sore juga terjadi di dua desa di Kecamatan Salaman, yakni Desa Kalisalak dan Desa Sawangargo.

Informasi yang diterima Semarangpos.com dari Kantor Basarnas SAR Kota Semarang, Rabu sore, longsor Desa Kalisalak dan Desa Sawangargo itu bahkan menyebabkan dua rumah warga mengalami kerusakan.

“Ada dua rumah warga yang terkena longsor, yakni milik Bapak Suprianto di Dusung Gorangan Kidul, Desa Kalisalak, dan milik Bapak Asyiaro di Dusun Klimanan, Desa Sawangargo. Untungnya, kerusakan yang dialami tergolong ringan karena hanya terjadi pada bagian atap,” terang Kepala Basarnas SAR Kota Semarang, Agus Haryono kepada Semarangpos.com.

Advertisement

Agus menambahkan meski tak menyebabkan korban jiwa, longsor di dua desa di Kecamatan Salaman itu menyebabkan akses jalan di kedua dusun itu tertutup sementara karena runtuhan tanah longsor selebar dua meter dengan ketebalan sekitar satu meter.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif