News
Selasa, 17 Januari 2017 - 09:15 WIB

SOLOPOS HARI INI : Haul Habib Ali: Jl. Kapten Mulyadi Ditutup Total

Redaksi Solopos.com  /  Haryo Prabancono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Solopos Hari Ini Selasa (17/1/2017)

Solopos hari ini mengabarkan Jl. Kapten Mulyadi ditutup total saat Haul Habib Ali.

Solopos.com, SOLO — Jl. Kapten Mulyadi, Pasar Kliwon, Kota Solo dari perempatan Pasar Kliwon hingga perempatan Baturono akan ditutup total selama rangkaian acara haul Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi pada Rabu-Jumat (18-20/1/2017).

Advertisement

Jalan utama di Pasar Kliwon harus bebas parkir dan hanya boleh dilintasi ambulans. Kasi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, Ari Wibowo, mengatakan Jl. Kapten Mulyadi akan ditutup mulai Rabu pukul 14.00 WIB sampai Jumat pukul 10.00 WIB.

Dishub mengalihkan arus lalu lintas di Jl. Kapten Mulyadi ke beberapa jalur sesuai jenis kendaraan (selengkapnya lihat grafis). Angkutan berat dari arah Surabaya akan dibelokkan ke kanan di pertigaan Loji Wetan.

Sampai di simpang empat Jl. Jenderal Sudirman, kendaraan diarahkan ke kiri hingga Bundaran Gladak dan melawan arus hingga Nonongan ke selatan melalui Jl. Yos Sudarso sampai Gemblekan.

Advertisement

”Kami akan memasang barikade dari Gladak sampai Nonongan untuk pemberlakukan contra flow tersebut. Kendaraan akan berjalan di sebelah utara rel kereta api. Jadi dari arah barat masih muat untuk tiga kendaraan berjajar. Sedang dari timur satu kendaraan,” ujarnya saat jumpa pers di Gedung Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS), Senin (16/1/2017).

Jl. Kapten Mulyadi ditutup total saat Haul Habib Ali menjadi headline Harian Umum Solopos hari ini, Selasa (17/1/2017). Harian Umum Solopos hari ini juga mengabarkan Solo Great Sale 2017 resmi dibuka, KPK dalami peran Bupati Klaten dalam kasus jual beli jabatan, dan tiga dimensi picu darurat kebinekaan.

Simak cuplikan kabar Harian Umum Solopos hari ini, Selasa:

Advertisement

SOLO GREAT SALE : Mengejar Transaksi Rp200 Miliar dalam Sebulan

Solo Great Sale (SGS) 2017 resmi diluncurkan Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya di Jakarta, Senin (16/1/2017). Pemukulan gamelan secara serentak oleh Menpar Yahya, Wali Kota Solo F. X. Hadi Rudyatmo, dan Ketua Panitia SGS 2017Sri Haryanto atau Gareng menjadi tanda peluncuran SGS 2017 di Balairung Soesilo Soedarman Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Senin malam.

Tari Merak menjadi salah satu suguhan pertunjukan pembukaan acara. Makanan tradisional seperti nasi liwet dan tiwul pun menjadi menu makan malam. ”Solo sangat kuat di sisi warisan budaya dan tradisi sehingga selama acara launching berlangsung, kami juga ingin menonjolkan keunggulan Kota Bengawan,” jelas Ketua I SGS 2017, Daryono.

Mengusung tema Ceria Bersama Pesona Belanja Kota Budaya, SGS 2017 menjadi spesial karena akan menggandeng pedagang pasar tradisional. Sebanyak lebih dari 1.250 tenant telah terdaftar dan siap meramaikan SGS 2017 yang dilaksanakan selama Februari.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

JUAL-BELI JABATAN : Peran Putra Sri Hartini Ditelisik

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Andy Purnomo, anak Bupati Klaten nonaktif Sri Hartini, dalam kasus dugaan jual-beli jabatan di Pemkab Klaten, Senin (16/1/2017).

Ketua Komisi IV DPRD Klaten itu dicecar sekitar 20 pertanyaan terkait dengan dugaan suap jual-beli jabatan yang menjerat Sri Hartini sebagai tersangka.

Andy keluar dari Gedung KPK sekitar pukul 17.15 WIB. Dia lebih banyak menghindar dari pertanyaan wartawan.”Ada kisaran 20 [pertanyaan],” kata Andy di Gedung KPK, Jakarta Selatan.

Andy diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Suramlan, Kasi SMP Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten. Suramlan diduga menyuap Hartini terkait rencana mutasi terhadap 803 pejabat Pemkab Klaten, Jumat (30/12/2016).

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

FENOMENA SOSIAL : Tiga Dimensi Picu Darurat Kebinekaan

Perkumpulan profesi antropolog se-Indonesia menyebut dimensi pendidikan, ekonomi, dan hukum menjadi pemicu darurat kebinekaan di Indonesia. Para antropolog meminta pemerintah serius memperhatikan tiga dimensi tersebut.

”Pada intinya yang kami sampaikan intoleransi yang berkembang saat ini multidimensi. Banyak faktor yang menyebabkannya, tapi kami menekankan ke Presiden untuk memberikan perhatian kepada tiga persoalan utama,” kata Yando Zakaria, antropolog dari Gerakan Antropolog untuk Indonesia yang Bineka dan Inklusif (AUI) dalam konferensi pers seusai menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kantor Presiden Jakarta, Senin (16/1/2017).

Ada 12 antropolog yang bertemu Presiden. Mereka menyampaikan petisi mengenai kondisi Indonesia yang dinilai mengalami darurat Pancasila. Petisi itu ditandatangani 300 orang pakar. Dia menyebut intoleransi bisa dimulai pada tingkat pendidikan yang paling rendah seperti pendidikan anak usia dini (PAUD).

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif