Jogja
Selasa, 17 Januari 2017 - 05:20 WIB

KASUS INTOLERANSI : Perlu Tingkatkan Dialog Antar Elemen Masyarakat

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - AKSI TOLERANSI BERAGAMA

Kasus intoleransi dapat ditekan dengan duduk bersama dan berdiskusi

Harianjogja.com, JOGJA — Forum Kajian Kebangsaan Indonesia Raya menggelar focus group discussion, Sabtu (14/1/2017). Diskusi yang membahas permasalahan intoleransi di Indonesia ini menghasilkan kesepakatan salah satunya pentingnya dialog antar elemen masyarakat.

Advertisement

Ketua Panitia Forum Kajian Kebangsaan Beny Susanto mengatakan, dialog yang lebih ditingkatkan antar-elemen masyarakat tidak hanya dialog wacana tetapi dialog karya seperti kemanusiaan, pemberdayaan ekonomi, dan budaya lokal. ‘

Ia mengakui saat ini Indonesia tengah menghadapi persoalan intoleransi. Mulai dari ujaran kebencian melalui media sosial, gerakan politik, kebencian baik kepada agama maupun suku.

Kondisi itu pun menggerakan sekelompok anak muda Forum Kajian Kebangsaan Indonesia Raya untuk menggelar FGD. FGD ini melibatkan beberapa tokoh agama dan juga etnis. Mereka memetakan permasalahan yang terjadi kemudian merumuskan solusi dan langkah untuk keluar dari permasalahan tersebut.

Advertisement

“Kita bawa hasil FGD ini untuk dirumuskan, dilanjutkan seminar, dan akhirnya deklarasi secara nasional,” katanya pada Harian Jogja saat ditemui di lokasi FGD di Hotel Matahari, Sabtu (15/1/2017). Perumusan akan dilakukan pada 19 Januari di Pondok Pesantren Sunan Kalijaga Gesikan Bantul.

Selain ingin meningkatkan dialog, hasil dari FGD tersebut juga ingin mewujudkan komitmen persatuan, kebangsaan, serta ekonomi yang berkeadilan. “Pemerintah harus manaati Pancasila, UUD 1945 dan Kebinekaan sehingga berbagai produk kebijakan yang menyalahi dan mengingkari Undang-Undang harus diubah,” katanya.

Sementara itu perwakilan anak muda etnis Tionghoa Andry Lesmono berharap agar bangsa Indonesia kembali pada negara yang bertoleransi, yang tahu memberi kesejahteraan pada rakyat, dan Indonesia yang berpengaruh untuk dunia.

Advertisement

“Kita bangsa yang besar. Jangan sampai tidak kompak di dalam,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif