SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang tunai rupiah. (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)
Bank Sleman diharapkan dapat mempersempit ruang gerak para rentainer yang saat ini masih beroperasi.
Harianjogja.com, SLEMAN- Bupati Sleman Sri Purnomo berharap Bank Sleman terus membangkitkan dan mendorong kondisi perekonomian di Sleman. Termasuk memerangi bank plecit (rentenir).
Menurut Sri, perlu dilakukan berbagai upaya untuk meningkatkan daya dukung perekonomian. Selain melibatkan kerjasama antara pihak swasta dan pemerintah, masyarakat juga perlu dilibatkan.”Program undian Bank Sleman seperti Tabungan Mutiara IX dapat menjadi salah satu pengungkit perekonomian san juga daya tarik bagi masyarakat untuk menabung dan memberi motivasi untuk menekan sikap konsumerisme,” katanya, di sela-sela pengundian hadiah Tabungan Mutiara Bank Sleman, Minggu (15/1/2017).
Sebagai BUMD, dia berharap Bank Sleman dapat mempersempit ruang gerak para rentainer yang saat ini masih beroperasi di masyarakat, pasar-pasar maupun di tempat lainnya. Dia pernah bertemu dengan warga yang menjadi nasabah bank plecit hingga memikili 18 rekening pinjaman. Kondisi tersebut, kata Sri, memprihatinkan karena bunga yang dikenakan para rentainer sangat tinggi dan tidak akan memberikan solusi kepada penggunanya. “Bunga rentenir justru mencekik nasabah. Masyarakat khususnya para pedagang sebaiknya memanfaatkan Bank Sleman yang telah mengeluarkan kredit usaha mikro dengan bunga rendah,” harap Sri.
Direktur Bank Sleman Moh. Sigit mengatakan, saat ini asset Bank Sleman mencapai Rp687 miliar dengan laba Rp25 miliar. Pihaknya memberikan kredit murah untuk nasabah mikro maksimal Rp5 juta dengan bunga enam persen per tahun dan untuk usaha produktif sembilan persen pertahun. “Suku bunga murah ini untuk kegiatan usaha bukan untuk kegitan konsumtif,” kata Sigit.