News
Selasa, 17 Januari 2017 - 21:30 WIB

Dilarang Bertele-Tele, Pidato di Depan Presiden Maksimal 7 Menit

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seskab Pramono Anung didampingi Waseskab Bistok Simbolon menjawab wartawan, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (21/10/2015). (Setkab.go.id)

Pidato para pejabat di depan Presiden dibatasi maksimal 7 menit.

Solopos.com, JAKARTA — Para menteri, pimpinan lembaga tinggi negara, dan kepala daerah diminta menyampaikan sambutan dengan durasi maksimal tujuh menit ketika berada di depan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Advertisement

Kebijakan tersebut tertuang dalam surat edaran Nomor B.750/Seskab/Polhukam/12/2016 yang ditandatangani Sekretaris Kabinet Pramono Anung pada 23 Desember 2016. Surat tersebut ditujukan kepada menteri Kabinet Kerja, kepala lembaga pemerintah non-kementerian (LPNK), Jaksa Agung, Panglima TNI, dan Kapolri.

Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, mengatakan Presiden Jokowi menginginkan pidato atau sambutan yang tidak bertele-tele atau langsung pada substansi dan inti persoalan.

“Pada acara yang dihadiri presiden, seyogyanya para menteri, pimpinan lembaga, dan siapa pun itu melaporkan apa yang kemudian perlu dilakukan. Bukan berorasi dan berpidato di depan Presiden, kan itu tidak layak,” katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (17/1/2017).

Advertisement

Dua ketentuan termuat dalam surat edaran tersebut. Pertama, materi sambutan langsung memaparkan dan terbatas pada isu pokok kegiatan yang dimaksud. Kedua, penyampaian sambutan paling lama tujuh menit.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif