Jogja
Senin, 16 Januari 2017 - 12:30 WIB

UN 2017 : Siswa Slow Learner Dapat Perlakuan Khusus

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ujian Nasional SMP (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

UN 2017 akan memberikan perlakuan khusus untuk siswa slow learner

Harianjogja.com, BANTUL-Siswa slow learner yang menjadi peserta Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2017 jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Bantul, akan mendapat perlakuan khusus.

Advertisement

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bantul Totok Sudarto pada Minggu (15/1/2017) menjelaskan, nantinya siswa slow learner boleh mengerjakan soal UNBK reguler yang disediakan pemerintah, namun juga boleh tidak mengerjakan soal tersebut.

Hanya saja mereka tetap mengerjakan soal ujian yang disusun oleh sekolah.

Advertisement

Hanya saja mereka tetap mengerjakan soal ujian yang disusun oleh sekolah.

Hal itu dilakukan agar mereka bisa tetap mengerjakan UN dengan baik sesuai kebutuhan dan kemampuan mereka. Perlakuan khusus tadi tidak berlaku bagi peserta low vision.

Siswa berkebutuhan khusus low vision bisa menyiasati cara mengerjakan soal dengan memperbesar ukuran tulisan di layar komputer. Sehingga menyesuaikan dengan daya baca mereka.

Advertisement

Ia juga mengimbau kepada masyarakat, untuk tidak khawatir akan dipungut uang untuk kebutuhan fasilitas komputer UNBK. Penyebabnya, walaupun mengalami kekurangan komputer, Disdikpora akan mengoptimalkan komputer-komputer yang dimiliki oleh SMA/SMK atau SD di Bantul, untuk bisa digunakan.

Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Diskominfo, agar komputer yang ada di kantor desa, kecamatan dan UPT-UPT bisa digunakan apabila memang dibutuhkan.

“Kalau dari 111 SMP peserta UNBK 2017, 60 persen di antaranya sudah bisa menjalankan UNBK di sekolahnya sendiri,” sebutnya.

Advertisement

Koordinator Forum Penguatan Hak-hak Disabilitas Daerah Istimewa Yogyakarta Arni Suwanti mengungkapkan, spirit sebuah sekolah inklusi adalah sekolah yang menyesuaikan dengan kondisi anak.

Ketika ada anak-anak ada yang memiliki kemampuan berbeda, memang sebaiknya mendapatkan materi ujian yang juga disesuaikan dengan kemampuan mereka pula.

“Tidak fair kalau kijang dan kura-kura berlomba dengan jalan, start dan finish yang sama,” kata dia seraya beranalogi.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif