SOLOPOS.COM - Melania Trump dan Donalad Trump (News.com.au)
Pelantikan Donald Trump ramai-ramai diboikot oleh anggota Senat dari Partai Demokrat.
Solopos.com, JAKARTA — Jumlah para anggota legislatif dari Partai Demokrat yang akan memboikot acara pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) kian meningkat. Hal itu sudah terlihat setelah terungkapnya campur tangan Rusia dalam Pemilu Presiden November 2017 lalu.
Jumlah tersebut kian meningkat setelah Trump melecehkan tokoh hak azasi manusia John Lewis kemarin. Lewis merupakan pejuang HAM bersama Martin Luter King Jr. ketika dia masih muda.
Sejumlah politikus yang tidak akan hadir pada acara pelantikan Trump sebagai Presiden AS pada 20 Januari 2017 itu juga akan bergabung dengan demonstran yang memprotes pelantikan tersebut. Beberapa nama di antara tokoh Partai Demokrat yang akan memboikot acara pelantikan adalah John Lewis sendiri.
Dia mengatakan Trump bukanlah presiden yang punya legitimasi karena adanya intervensi Rusia. “Anda tidak bisa berada di negara ini karena merasa bersalah,” ujar Lewis sebagaimana dikutip cnn.com, Minggu (15/1/2017).
Trump sebelumnya megatakan bahwa Lewis terlalu banyak bicara tanpa aksi nyata. Menurutnya, tokoh hak-hak sipil itu seharusnya lebih banyak memikirkan rakyat di daerah pemilihannya dari pada mengeluh soal keterlibatan Rusia.
“Saya tidak akan menghadiri pelantikan Anda karena anda menghina John Lewis berarti Anda menghina Amerika,” ujar Anggota DPR dari New York Yvette Clarke.
Sedangkan politikus Demokrat dari California, Ted Lieu, mengatakan bahwa baginya keputusan personal untuk tidak hadir pada acara pelantikan sangat sederhana. “Apakah saya harus memilih Donald Trum atau John Lewis? Saya harus berpihak pada John Lewis,” ujarnya.
Sedangkan para tokoh Demokrat lainnya yang berjanji tidak akan datang di antaranya John Conyers dari Michigan dan Mark DeSaulnier dari California. “Dengan berat hati dan perasaan yang sangat dalam saya telah memutuskan untuk tidak hadir,” ujarnya.