News
Senin, 16 Januari 2017 - 14:45 WIB

KISAH UNIK : Di Afrika Selatan Pura-Pura Mati Jadi Tren Kekinian

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Netizen Afrika Selatan tergila-gila dengan tren pose pura-pura mati (CEN)

Kisah unik ini tentang tagar #DeadPose yang viral di Afrika Selatan.

Solopos.com, PRETORIA – Khalayak Internet (netizen) Afrika Selatan punya tren yang terbilang aneh. Populer dengan tagar #DeadPose, video dan foto pura-pura mati menjadi tren di negara tersebut. Belum lama ini ramai dibicarakan sebuah video #DeadPose yang menampilkan seorang bocah menangis karena bibinya pura-pura mati.

Advertisement

Video yang juga memakai tagar #DeadPose itu memancing protes netizen karena si pembuat video dianggap terlalu kejam dengan membohongi bocah perempuan berusia dua tahun. Hingga ada netizen yang menyatakan ibu bocah itu harus diadili dan diambil hak asuhnya.

“Anak saya terlibat dalam video itu [mengetahui jika bibinya pura-pura mati],” klaim ibu bocah tersebut, Bontle Goitsimang seperti dikutip Dailymail, Kamis (12/1/2017).

Tren #DeadPose itu dimulai oleh pelajar SMA bernama Karabo Mnisi, 19, yang diungkapkan memulai tren itu pada awal Januari 2017. Dikabarkan kini ribuan foto #DeadPose sudah diunggah oleh netizen Afrika Selatan.

Advertisement

Meski demikian, Karabo menyadari ada perubahan di tren yang dia mulai. Menurut Karabo dia hanya memulai tren orang mati dengan pose-pose aneh. Namun sekarang foto-foto yang menyebar lebih berani dan lebih sadis.

“Menurut saya, sekarang ini kita berada di fase kedua #DeadPose. Fase pertama tidak menggambarkan luka apapun, kini tagar #DeadPose dipenuhi dengan foto-foto luka darah, menggambarkan mereka dibunuh secara brutal,” terang Karabo.

Karabo yang berniat menjadi populer di Facebook ini mengaku memulai tren tersebut karena terinspirasi dari sebuah foto, yaitu foto Hector Pieterson seorang bocah 13 tahun yang tewas tertembak saat pemerintah Afrika Selatan masih menerapkan politik Apartheid pada 1976.
Karabo memiliki tujuan agar mendapat 40.000 followers di media sosial.

Advertisement

“Jika tujuan saya belum tercapai, fase selanjutnya akan semakin vulgar,” tegas Karabo.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif