Jogja
Minggu, 15 Januari 2017 - 22:20 WIB

WISATA GUNUNGKIDUL : Taman Amarilis Incaran Selfie Tak Lagi Berbunga

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pemilik Taman Bunga Amaris, Wartini sedang membersihkan rumput yang tumbuh bersama tanaman bunga amaris, di taman sebelah rumahnya, Dusun Ngasemayu, Desa Salam, Kecamatan Patuk, Gunungkidul. Minggu (15/1/2017). (Irwan A. Syambudi/JIBI/Harian Jogja)

Wisata Gunungkidul berupa Taman Amarilis tak lagi seperti dulu.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL — Taman Bunga Amarilis yang sempat menjadi buruan selfie para wisatawan pada akhir 2015 silam, kini sepi. Setelah dipadati pengunjung, sejumlah tanaman bunga amaris ikut terinjak-injak sehingga membuat tanaman tersebut tidak dapat berbunga.

Advertisement

Baca Juga : TAMAN AMARYLIS RUSAK : Seperti Ini Kerusakan Taman Bunga Amaryllis Gunungkidul

Sejatinya bunga amarilis rutin mekar pada akhir tahun, sekitar November hingga Desember. Masa berbunga kurang lebih sekitar 21 hari. Namun pada akhir 2016 sebagian besar bunga amaris yang ditanam oleh Wartini tidak berbunga. Menurutnya hal itu akibat dari banyaknya jumlah pengunjung yang menginjak-injak tanamannya itu pada dua tahun lalu.

“Dulu karena banyak pengunjung, umbinya terinjak-injak seperti distum, jadi enggak bisa berbunga,” ujar Wartini kepada Harianjogja.com, Minggu (15/1/2017).

Advertisement

Sukadi tengah memanen bunga amaryllis yang ia tanam di lahannya, Selasa (2/12/2014). Bunga ini hanya berbunga sekali dalam setahun. Amaryllis juga disebut sebagai bunga puspa Patuk. (Harian Jogja/Kusnul Isti Qomah)

Lahan seluas 2.350 meter persegi milik pasangan suami-istri Wartini dan Sukadi di Dusun Ngasemayu, Desa Salam, Kecamatan Patuk, Gunungkidul penuh dengan tanaman bunga amaris. Namun tak seperti pada akhir 2015 lalu, kini tanaman bunga amarilis miliknya tak semua dapat berbunga dengan sempurna.

Karena diinjak-injak, pertumbuhan tanam menjadi terganggu. Semua tamaman tersebut lantas dia cabuti seluruhnya dan menggantinya dengan bibit yang baru.

Advertisement

“Semua hasil donasi pengunjung saya buat beli bibit amaris, kekurangannya saya tebang pohon jati lalu saya jual buat beli bibit [bunga amaris],” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif