News
Minggu, 15 Januari 2017 - 16:03 WIB

Presiden Sebut Banyak Penghasutan, Fitnah, & Hoax di Medsos

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo alias Jokowi. (JIBI/Solopos/Antara/Harviyan Perdana Putra)

Presiden Jokowi menyebut banyak penghasutan, fitnah, hoax, dan ujaran kebencian di medsos.

Solopos.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah mengantisipasi adanya perubahan cepat secara global.? Jokowi meminta Indonesia tidak tertinggal dalam berbagai perubahan cepat yang telah disiapkan oleh seluruh negara di dunia.

Advertisement

?”Kita harus bergerak cepat antisipasi perubahan di dunia. Terlambat sedikit saja kita antisipasi itu kita akan dikurung sejarah,” ujar Jokowi dalam sambutannya di acara ulang tahun PKPI, di The Dharmawangsa Hotel, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (15/1/2017), dikutip Solopos.com dari Okezone.

Jokowi menjelaskan soal perlambatan ekonomi global yang akan berdampak pada harga komoditas di Indonesia. Selain antisipasi permasalahan dari luar, Jokowi juga mengingatkan kembali berbagai permasalahan di internal.?

“?Kemiskinan yang masih ada, kesenjangan ekonomi antarwilayah, kaya-miskin, pengangguran juga masih ada meskipun jumlah rasio sudah turun sedikit, tapi tetap masih pada posisi kuning menuju ke merah?,” paparnya.

Advertisement

Oleh sebab itu, lanjut Jokowi, Pancasila sebagai dasar negara perlu kembali ditegakkan dan diamalkan oleh seluruh masyarakat. Apalagi saat ini banyak masalah yang justru memecah belah masyarakat.

“Dengan Pancasila kita bisa deteksi yang tidak sesuai dengan kita. Meskipun akhir-akhir ini, terutama di medsos, kita sering lihat penghasutan, fitnah, hoax, ujaran kebencian yang jika tidak kita waspadai dapat memecah belah bangsa,” tukasnya.?

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif