Soloraya
Minggu, 15 Januari 2017 - 13:40 WIB

PENATAAN KOTA SOLO : Peduli Sungai, Warga Robohkan Bangunan Liar di Kali Tegal Konas

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga membongkar satu unit rumah yang dibangun di atas Kali Tegal Konas di Kampung Sangkrah RT 001/RW 005 Kelurahan Sangkrah, Pasar Kliwon, Minggu (15/1/2017). (Cahyadi Kurniawan/JIBI/Solopos)

Permukiman Solo, satu rumah di atas aliran Kali Tegal Konas, Sangkrah, dibongkar warga.

Solopos.com, SOLO — Satu unit rumah di atas Kali Tegal Konas, Kampung Sangkrah RT 001/RW 005, Kelurahan Sangkrah, Pasar Kliwon, Solo, dirobohkan warga pada Minggu (15/1/2017).

Advertisement

Warga menghendaki Kali Tegal Konas bebas dari bangunan liar sehingga mempermudah dalam pembersihan sungai. Ketua RW 005 Kelurahan Sangkrah, Suyoto, mengatakan pembongkaran rumah milik Wagiman Hadi Sutrisno atau yang akrab disapa Kisut itu sudah disetujui ahli waris rumah.

Ahli waris hanya meminta bantuan untuk memindahkan perabot rumah tangga ke Bekonang, Mojolaban, Sukoharjo, tempat ahli waris saat ini tinggal. “Warga juga sepakat untuk membantu. Biaya transportasi pemindahan barang-barang dilakukan secara swadaya menggunakan kas RW,” kata dia saat ditemui Solopos.com, di sela-sela pembongkaran, Minggu. (Baca juga: Puluhan Rumah di Sempadan Kali Tegal Konas Bakal Dibongkar)

Awalnya, warga mengusulkan agar rumah itu dijadikan gudang penyimpanan bala pecah milik RW seperti gelas, piring, dan berbagai alat makan lainnya. Namun, usulan itu ditolak.

Advertisement

“Kalau enggak dibongkar berarti sama saja. Kami justru khawatir, penggunaan rumah itu sebagai penyimpanan bala pecah, malah ditiru warga lain. Di sungai bisa semakin banyak bangunan liar,” terang Suyoto.

Pembongkaran bangunan liar itu juga disaksikan Lurah Sangkrah, Singgih Bagjono. Singgih mengapresiasi kepedulian warganya terhadap sungai dengan membebaskan Kali Tegal Konas dari bangunan liar.

“Biasanya orang berlomba-lomba bikin bangunan di atas sungai atau bantaran. Tapi di Sangkrah, warga menghendaki sungai harus bebas dari bangunan liar. Saya sangat mengapresiasi hal itu. Kebetulan di Sangkrah cuma ada satu bangunan liar di atas sungai,” kata Singgih.

Advertisement

Menurut Singgih, Kali Tegal Konas butuh segera dinormalkan. Ketebalan sedimen hampir menyamai talut setinggi sekitar dua meter.

“Kalau mengandalkan tenaga warga jelas tidak mampu mengangkat sedimen sebanyak itu. Kami membutuhkan alat berat,” ujarnya.

Ia mengimbau kepada warganya untuk meningkatkan kepedulian terhadap sungai dengan cara ikut membersihkan sungai dan tidak membuang sampah ke sungai. “Saya mengimbau warga khususnya di Kelurahan Sangkrah untuk berpartisipasi membersihkan sungai dan jangan membuang sampah ke sungai. Sungai harus kita jaga,” imbau Singgih.

Ia berharap kepedulian warganya terhadap sungai bisa menginspirasi masyarakat lain yang wilayahnya dilintasi sungai. “Ini sangat bagus. Kesadaran ini muncul dari warga sendiri. Semoga bisa menginspirasi masyarakat lain,” tutur Singgih.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif