Jateng
Minggu, 15 Januari 2017 - 09:50 WIB

MIRAS OPLOSAN : Tenggak Alkohol 70% Dicampur Extra Joss, 2 Warga Kebumen Tewas dan 7 orang lainnya Dirawat

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi korban miras oplosan (JIBI/Solopos/Antara/Asep Fathulrahman)

Miras oplosan memakan korban, yakni dua warga Kebumen tewas dan tujuh orang lainnya menjalani perawatan.

Semarangpos.com, KEBUMEN – Kasus minuman keras (miras) oplosan menelan korban jiwa kembali terjadi di Tanah Air. Kali ini kasus miras oplosan yang menelan korban jiwa itu terjadi di Kecamatan Bulurejo, Kebumen.

Advertisement

Dilansir situs resmi Polda Jateng, Sabtu (14/1/2017), dua warga Bulurejo, Kebumen, tewas setelah menenggak miras oplosan berupa alkohol 70% yang didicampur bahan minuman penambah stamina dalam kemasan, Extra Joss. Sementara tujuh orang lainnya yang turut dalam pesta miras oplosan itu saat ini masih menjalani perawatan di RSUD dr. Soedirman, Kebumen.

Dua warga yang tewas akibat miras oplosan itu, yakni Lutfi Hakim, 20, warga Desa Rantewringin, Bulupesantren, dan Majid, 19, warga Desa Tambakreja. Lutfi merenggangkan nyawa pada Jumat (13/1/2017) sekitar pukul 08.00 WIB, sedangkan Majid ditemukan tewas di kamar mandi rumahnya sekitar pukul 20.00 WIB.

Sementara itu, tujuh korban lainnya yang saat ini menjalani perawatan medis akibat miras oplosan itu, adalah Ngabdi Utomo, 24, Rahmat alias Memet, 19, dan Dino, 18, warga Desa Tambakrejo, Fendi Pradana, 16, Taufik, 19, dan Supriyadi,16, warga Desa Ayamputih, serta Samsul, 22, dan Supriyadi alias Tupe, 29, warga Desa Ayamputih.

Advertisement

Kapolres Kebumen, AKBP Alpen, melalui Kasubag Humas Polres Kebumen, AKP Willy Budiyanto, menjelaskan dari keterangan para saksi yang diperoleh, kesembilan pemuda itu menggelar pesta miras oplosan pada Rabu (11/1/2017) malam. Mereka mencampurkan minuman yang menggandung alkohol 70% dengan Extra Joss.

“Alkohol dan Extra Joss dioplos di rumah Majid dan dimasukan dalam sebuah teko. Setelah dioplos dan diminum 2 putaran, mereka pindah ke Kantor BLKB di Desa Rantewringin. Di kantor itu miras oplosan dihabiskan oleh kesembilan orang itu secara bergilir hingga pagi,” papar AKP Willy.

“Pada pukul 06.00 WIB, korban tewas, yakni Lutfi Hakim sebenarnya sudah diminta untuk berobat ke rumah sakit, namun tidak mau. Akhirnya almarhum meninggal dunia di rumahnya. Dan pada pukul 20.00 wib, Majid menyusul meninggal dunia. Sedangkan ketujuh orang lain nya masih terselamatkan karena segera mendapatkan perawatan medis,” imbuh AKP Willy.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif