Soloraya
Minggu, 15 Januari 2017 - 17:40 WIB

Dianggap Provokatif, Aksi Mahasiswa di CFD Solo Disetop Satpol PP

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aksi mapala se-Soloraya di arena CFD Jl. Slamet Riyadi, Solo, Minggu (15/1/2017). (JIBI/Solopos/Dok. Satpol PP Solo)

Satpol PP Solo menghentikan aksi mahasiswa yang diadakan di arena CFD.

Solopos.com, SOLO — Aparat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Solo menyetop aksi mahasiswa yang digelar di arena car free day (CFD) Jl. Slamet Riyadi, Solo, Minggu (15/1/2017) pagi.

Advertisement

Kabid Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Satpol PP Solo, Agus Siswuryanta, turun langsung menghentikan aksi mahasiswa pencinta alam (mapala) dari berbagai kampus di Soloraya yang membawa spanduk bertuliskan “Tolak Pabrik Semen Rembang” itu.

Dia menjelaskan alasan Satpol PP menyetop aksi mahasiswa itu karena mengandung unsur provokasi. “Di CFD itu ketentuannya bebas dari kegiatan politik, kegiatan yang sifatnya tekanan dan menghasut orang lain dengan materi tidak baik. Orang di CFD ingin bebas. Makanya kami ada larangan demo mahasiswa itu yang sifatnya kontroversi,” kata Agus Sis saat dimintai informasi Solopos.com soal larangan aksi mahasiswa di CFD, Minggu.

Satpol PP menemui para mahasiswa di sekitar simpang tiga Stadion Sriwedari. Agus Sis menyampaikan Satpol PP membubarkan aksi tersebut dengan cara memberikan pengertian baik-baik kepada massa aksi.

Advertisement

Satpol PP mempersilakan mahasiswa mengutarakan aspirasi dengan cara berdemo di Jl. Slamet Riyadi, namun selain pada hari Minggu saat pelaksanaan kegiatan CFD. “Mahasiswa mau promosi di CFD silakan saja. Tapi kalau berdemo menuntut beberapa hal yang sifatnya kontroversi, jangan pada hari Minggu. Cari hari lain, bisa Senin sampai Sabtu. Perlu digarisbawahi juga jangan lupa mengajukan izin. Kami kali ini membubarkan demo mahasiswa juga karena belum mengantongi izin,” jelas Agus Sis.

Koordinator aksi, Puspa Arika Sari, menyebut terkait aksi mapala se-Soloraya di CFD Jl. Slamet Riyadi sebenarnya telah mengajukan izin ke Dinas Perhubungan (Dishub) Solo. Menurut dia, pada Jumat (13/1/2017), Dishub memberikan surat balasan yang menyatakan mapala se-Soloraya boleh berkegiatan di arena CFD.

Puspa mengakui pada Sabtu (14/1/2017), dia menerima surat lagi dari Dishub yang membatalkan pemberian izin kepada mapala se-Soloraya. “Kami sebenarnya tidak demo. Kami tidak menuntut bertemu dengan siapa. Kami hanya ingin long march dari Purwaosari sampai Stadion Sriwedari untuk menyosialisasikan isu lingkungan di Kendeng dan upaya pelestarian kawasan karst. Tapi di tengah jalan kami diinterupsi Satpol PP. Saya rasa mereka salah sangka. Kami juga tidak berorasi. Kami hanya membaca puisi biasa,” jelas Puspa.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif