Sport
Minggu, 15 Januari 2017 - 21:00 WIB

Ahsan/Rian Juara China International Challenge 2017

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mohammad Ahsan/Rian Agung Saputro (Badmintonindonesia.org)

Ganda putra Ahsan/Rian menjadi juara di turnamen China International Challenge.

Solopos.com, HAINAN — Mohammad Ahsan/Rian Agung Saputro meraih gelar perdananya tahun ini dengan menjuarai turnamen China International Challenge 2017. Ganda putra Indonesia itu menang dengan perlawanan sengit atas pasangan Thailand, Potieng Trawut/Yordphaisong Nanthakarn dengan skor 8-11, 11-7, 11-4, 11-7. Dengan gelar itu, Ahsan/Rian kian dekat merebut tiket kejuaraan All England Maret 2017 mendatang.

Advertisement

China International Challenge 2017 menggunakan sistem 11 poin, berbeda dengan turnamen lain yang menggunakan sistem 21 poin. Pada final yang digelar di Agile Stadium of Lingshui Culture and Sport Square, Minggu (15/1/2017), Ahsan/Rian menuntaskan perlawanan ganda Thailand dalam waktu 30 menit. Ini merupakan gelar juara pertama pasangan itu setelah tiga turnamen yang mereka ikuti. Setelah ini mereka akan tampil pada ajang Malaysia Grand Prix Gold pekan depan.

Dengan meraih gelar di China International Challenge 2017, jalan Ahsan/Rian untuk tampil di All England Super Series Premier mendatang semakin terbuka. Pasangan ini butuh 5.000 poin untuk bisa tampil di turnamen bulu tangkis tertua di dunia itu. Untuk mengumpulkan poin tersebut, mereka minimal harus finis sebagai semifinalis di China International Challenge dan Malaysia Grand Prix Gold.

Di Tiongkok, Ahsan/Rian sempat beberapa kali disulitkan pasangan muda tuan rumah. Di perempatfinal, mereka harus kalah di game pertama oleh Liu Shiwen/Shang Yichen 9-11. Untung saja pasangan yang sudah malang melintang di level super series itu mampu membalikkan keadaan dan memenangi tiga game selanjutnya 11-5, 11-6, 11-4. Di semifinal, Ahsan/Rian harus menang susah payah atas Han Chengkai/Tan Qiang dengan skor 11-9, 11-9, 11-13, 11-13, 11-3.

Advertisement

“Pemain Tiongkok banyak yang masih muda di turnamen ini, tapi kemampuan mereka lumayan bagus. Power mereka kuat, pukulannya kencang-kencang,” ujar Rian seperti dilansir Badmintonindonesia.org.

Rian mengaku sempat terlambat menyesuaikan diri dengan sistem skor baru yang membuatnya keteteran di sejumlah laga. “Kami terbiasa dengan skor 21,” sambungnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif