Jogja
Sabtu, 14 Januari 2017 - 05:40 WIB

PENYALAHGUNAAN NARKOBA : Pelajar 7 Sekolah Dites Urine

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tes urine (JIBI/Solopos/Antara)

Satresnarkoba Polresta Jogja mewaspadai penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar.

Harianjogja.com, JOGJA – Satresnarkoba Polresta Jogja mewaspadai penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar. Tes urine pun dilakukan pada tujuh sekolah di Kota Jogja selama dua pekan terakhir. Namun, keseluruhan hasilnya negatif.

Advertisement

Kasatresnarkoba Polresta Jogja Kompol Sugeng Riyadi menjelaskan, kewaspadaan terhadap penyalahgunaan narkotika maupun psikotropika dan jenis lain di kalangan pelajar memang perlu ditingkatkan. Karena siapapun bisa terjerat narkoba tak terkecuali pelajar. Oleh karena itu selama bulan Januari 2017 ini pihaknya telah melakukan tes urine di tujuh sekolah di Kota Jogja. “Kami terus memantau, untuk mengantisipasi kemungkinan narkoba masuk sekolah. Jadi pasca libur [sekolah], saat mulai masuk kami keliling,” terangnya, Jumat (13/1/2017).

Menurut Sugeng dalam proses tes urine tersebut memang tidak semua siswa yang dilakukan tes. Akan tetapi dengan mengambil sampel beberapa siswa di tiap kelas. Sampel itu dalam tes diutamakan sejumlah pelajar yang memiliki latar belakang bermasalah di sekolah. Itu dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan mereka menggunakan narkoba. “Tetapi alhamdulillah, hasilnya nihil, negatif semua dari tujuh sekolah yang kami tes urine,” ucapnya.

Dari sisi penyalahgunaan narkoba, kata dia, memang pada 2016, tidak ada kalangan pelajar di Kota Jogja yang terlibat baik sebagai pengguna maupun penggedar. Kendati demikian tetap harus diwaspadai, jenis psikotropika sangat berpotensi untuk dimasukkan di kalangan pelajar oleh para pengedar. Selain itu, analisa minuman keras juga menjadi perhatian di kalangan pelajar. Karena tidak menutup kemungkinan, mereka yang melakukan aksi kekerasan jalanan lebih dahulu mengonsumsi miras.

Advertisement

Kapolresta Jogja Kombes Pol Tommy Wibisono berharap, orangtua harus membangun komunikasi dengan anak secara maksimal. Langkah itu disarankan agar mereka bisa terawasi dengan baik aktivitasnya. Selain itu, dengan komunikasi dalam keluarga, maka anak tidak memiliki keluar rumah yang berpotensi mendapat pengaruh negatif baik narkoba maupun kekerasan jalanan. “Kalau yang sudah terjebak [di kriminal], kami tentu memberikan tindakan tegas,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif