Soloraya
Sabtu, 14 Januari 2017 - 09:10 WIB

PASAR TRADISIONAL SOLO : Revitalisasi Pasar Sangkrah Telan Dana Rp17 Miliar

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pedagang menunggu pembeli di kios Pasar Sangkrah yang dibangun sendiri oleh para pedagang, Jumat (29/7/2016). Pedagang yang menempati kios milik pribadi khawatir tidak mendapatkan kios setelah Pasar Sangkrah kembali dibangun. (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Pasar tradisional Solo, Pasar Sangkrah akan direvitalisasi dengan dana Rp17 miliar

Solopos.com, SOLO — Dinas Perdagangan Solo menganggarkan dana senilai Rp17 miliar untuk revitalisasi Pasar Sangkrah, Pasar Kliwon, Solo. Dana pembangunan tersebut dari APBD 2017.

Advertisement

Kepala Dinas Perdagangan Solo, Subagiyo, mengatakan Pemkot sudah lama merencanakan revitalisasi Pasar Sangkrah. Rencana revitalisasi tersebut urung dilakukan karena terganjal status tanah milik PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Luas tanah Pasar Sangkrah sekitar 2.000 meter persegi. “Kami baru bisa merealisasikan revitalisasi Pasar Sangkrah tahun ini. Persoalan status tanah sudah tidak lagi menjadi ganjalan,” ujar Subagiyo kepada wartawan di Balai Kota, Jumat (13/1/2017).

Advertisement

Luas tanah Pasar Sangkrah sekitar 2.000 meter persegi. “Kami baru bisa merealisasikan revitalisasi Pasar Sangkrah tahun ini. Persoalan status tanah sudah tidak lagi menjadi ganjalan,” ujar Subagiyo kepada wartawan di Balai Kota, Jumat (13/1/2017).

Subagiyo mengatakan Pemkot sudah mengantongi izin dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait status tanah Pasar Sangkrah. Sementara soal administrasi tanah masih dalam proses komunikasi dengan Kementerian Keuangan.

“Kami menggangarkan dana senilai Rp17 miliar untuk revitalisasi Pasar Sangkrah. Proses lelang terbuka akan dipublikasikan di LPSE [Layanan Pengadaan Secara Elektronik] awal Februari,” kata dia.

Advertisement

“Pembangunan pasar darurat direncanakan Fabruari sampai Maret. Perencanaan tersebut bisa berubah tergantung proses lelangnya lama atau tidak,” kata dia.

Ia menjelaskan konsep revitalisasi Pasar Sangkrah akan menganut desain bangunan kolonial dan modern. Pemkot memilih konsep tersebut karena lokasi Pasar Sangkrah berdekatan Stasiun Sangkrah atau Stasiun Solo Kota berstatus Benda Cagar Budaya (BCB).

“Kami akan membangun pasar menjadi dua lantai. Lantai I untuk pasar kreatif serta wisata dan lantai II pasar tradisional,” kata Subagiyo.

Advertisement

Ia mengatakan pasar tradisional nanti ditempati pedagang sayur, buah, daging, jajanan pasar, sembako, dan lainnya. Sementara pasar kreatif dan wisata akan menjajakan makanan khas Solo, suvenir, dan batik. “Kami akan menjadikan Pasar Sangkrah pasar wisata layaknya Pasar Gede,” kata dia.

Subagiyo memastikan dibangunnya Pasar Sangkrah tidak akan bersaing dengan Pasar Pasar Kliwon yang jaraknya berdekatan. Pasar Pasar Kliwon di Kelurahan Kedunglumbu segmennya pasar tradisional. Sementara Pasar Sangkrah sebagai pasar wisata dan tradisional.

“Jumlah total pedagang Pasar Sangkrah ada 220 orang terdiri atas pedagang los dan oprokan,” kata dia.

Advertisement

Sementara itu, Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo mengatakan revitalisasi Pasar Sangkrah merupakan bagian dari program penataan pasar tradisional tahun ini. Ia berharap revitalisasi berjalan sesuai rencana sehingga pedagang tidak terlalu lama menempati pasar darurat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif