Soloraya
Sabtu, 14 Januari 2017 - 08:00 WIB

LALU LINTAS SRAGEN : Jl Raya Sukowati & Jl Slamet Riyadi Jadi Satu Arah

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jl. Raya Sukowati Sragen akan dibuat satu arah untuk mengatasi kemacetan lalu lintas. (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Lalu lintas Sragen Jl Sukowati dan Jl Slamet Riyadi ditata.

Solopos.com, SRAGEN — Dinas Perhubungan (Dishub) Sragen merencanakan rekayasa lalu lintas Sragen untuk mengatasi kemacetan lalu lintas.

Advertisement

Jl. Raya Sukowati sepanjang simpang empat terminal lama hingga simpang tiga Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen akan dibuat satu arah, yakni dari arah timur ke barat.

Sementara arus lalu lintas dari arah barat akan alihkan ke Jl. Brigjen. Katamso kemudian ke Jl. Slamet Riyadi hingga akhirnya sampai ke simpang empat terminal lama. Selain itu, Dishub juga merencanakan jalur khusus roda empat dari arah selatan mulai dari simpang empat Teguhan hingga ke simpang empat terminal lama.

Advertisement

Sementara arus lalu lintas dari arah barat akan alihkan ke Jl. Brigjen. Katamso kemudian ke Jl. Slamet Riyadi hingga akhirnya sampai ke simpang empat terminal lama. Selain itu, Dishub juga merencanakan jalur khusus roda empat dari arah selatan mulai dari simpang empat Teguhan hingga ke simpang empat terminal lama.

Rencana rekayasa lalu lintas itu disampaikan Kabid Lalu Lintas Sukirno saat ditemui Solopos.com, Jumat (13/1/2017). Dia menjelaskan rekayasa lalu lintas itu akan dibuat dua alternatif. Alternatif pertama, kata dia, jalur satu arah itu akan dibuat sampai simpang tiga DKK.

Kemudian alternatif kedua, sambung dia, jalur satu arah diperpendek sampai ke simpang empat pos lantas Sragen. “Alternatif-alternatif itu nanti akan dibahas dalam Forum Lalu lintas,” katanya.

Advertisement

Padatnya lalu lintas bisa berakibat munculkan kecelakaan lalu lintas. Sukirno juga merencanakan adanya penanganan korban kecelakaan pascaperistiwa dengan melibatkan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait.

Dia menjelaskan Satuan Polisi Lalu Lintas (Satlantas) hanya bertugas mengolah kejadian perkara. Jasa Raharja pun, ujar dia, bekerja sesuai tugasnya.

“Nah, Dishub nanti akan melihat dampak akibat kecelakaan itu. Kami sudah mengambil sampel 20 korban kecelakaan dan melihat dampaknya. Ternyata ada yang rumahnya sudah tidak layak huni dan ada anak-anak korban yang tidak bisa melanjutkan sekolah karena faktor ekonomi. Penanganan seperti ini yang kami lakukan,” tuturnya.

Advertisement

Wakil Bupati (Wabup) Sragen Dedy Endriyatno mendukung rencana rekayasa lalu lintas tersebut. Dia menyarankan supaya rekayasa lalu lintas itu tidak sekadar mengatasi potensi kemacetan tetapi juga bisa berdampak pada pertumbuhan ekonomi.

Dedy meminta Dishub untuk berkonsultasi kepada ahli transportasi untuk menciptkan rekayasa lalu lintas yang bisa menunjang pertumbuhan ekonomi itu.

Dedy merasakan kemacetan lalu lintas sering terjadi ketika ada penutupan jalan pada perlintasan kereta api (KA). Dedy melihat ada dua potensi kemacetan yakni di perlintasan KA Teguhan dan Alun-alun Sasana Langen Putra.

Advertisement

“Kemacetan di Alun-alun saat kereta lewat itu bisa sampai ke Jl. Raya Sukowati. Itu baru perlintasan single track. Kalau nanti sudah diberlakukan double track, saya khawatir potensi kemacetannya semakin parah,” katanya.

Dedy menginginkan rekayasa lalu lintas itu harus memiliki visi ke depan. Dia mengatakan jalur ring road selatan itu lebih baik disatukan dengan jalur ring road utara. Jalur ring road utara dibuat dua jalur, yakni dari arah timur dan arah barat. Otomatis jalannya dilebarkan dengan program itu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif