Jogja
Sabtu, 14 Januari 2017 - 23:20 WIB

CUACA EKSTREM : Angin Kencang Bertiup 10 Menit, 2 Rumah Tertimpa Pohon

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas dari Tagana dan BPBD Bantul tengah mengevakuasi pohon jati yang menimpa atap rumah milik Sagiyem, warga Dusun Monggang RT 37 Desa Pendowoharjo, Jumat (13/1/2017) sore. (Arief Junianto/JIBI/Harian Jogja)

Cuaca ekstrem terjadi di Sewon, Bantul

Harianjogja.com, BANTUL — Angin kencang kembali melanda Bantul, Jumat (13/1/2017) sore. Akibatnya, dua rumah milik warga rusak tertimpa pohon jati yang tumbang.

Advertisement

Salah satunya adalah rumah milik Sagiyem yang berada di Dusun Monggang RT 37 Desa Pendowoharjo, rusak tertimpa pohon jati. Akar pohon yang berumur lebih dari 15 tahun itu tak kuat menahan kencangnya angin yang bertiup dengan durasi sekitar 10 menit itu.

Saat ditemui di lokasi, Sagiyem mengisahkan, meski saat kejadian langit tengah mendung gelap, namun hujan belum begitu deras. Ketika itu Sagiyem yang tengah sibuk menyapu halaman rumahnya mendadak dikejutkan oleh suara gemuruh yang ada di belakangnya.

Advertisement

Saat ditemui di lokasi, Sagiyem mengisahkan, meski saat kejadian langit tengah mendung gelap, namun hujan belum begitu deras. Ketika itu Sagiyem yang tengah sibuk menyapu halaman rumahnya mendadak dikejutkan oleh suara gemuruh yang ada di belakangnya.

“Karena panik, saya langsung lari. Sampai-sampai saya terjatuh,” katanya.

Ia menuturkan bangunan berupa rumah tua dengan luas tak lebih dari 50 meter persegi itu kini memang tak lagi ditempatinya. Ia kini memfungsikan bangunan itu sebagai gudang penyimpanan gabah dan gamelan milik dusun saja. “Hanya sesekali saja saya tidur di bangunan itu,” tambahnya.

Advertisement

Dalam 3-4 bulan terakhir, di wilayahnya sempat terjadi tiga kali peristiwa pohon tumbang. Selain di RT 37, ia mengaku dua peristiwa pohon tumbang juga terjadi di dua titik yang berbeda dalam satu RT, yakni RT 38. “Waktu itu terjadi di RT 38. Pohon yang tumbang adalah pohon kelapa dan pohon durian,” ujarnya.

Selain menimpa rumah milik Sagiyem, angin kencang itu juga menimpa rumah milik Bandi yang berada di Dusun Bandung Kulon RT 29 Desa Pendowoharjo. Berbeda dengan bangunan milik Sagiyem, peristiwa yang menimpa rumah milik Bandi terbilang lebih parah.

“Kalau bangunan milik Bu Sagiyem itu difungsikan sebagai gudang, bangunan milik Pak Bandi itu difungsikan sebagai rumah tinggal,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul Dwi Daryanto saat ditemui di sela-sela proses evakuasi pohon milik Sagiyem.

Advertisement

Ia menambahkan, kawasan Pendowoharjo sejatinya bukan merupakan zona rawan bencana angin kencang. Itulah sebabnya, ia mengaku kesulitan dalam melakukan pemetaan zona rawan itu dalam kondisi cuaca ekstrim seperti saat ini.

Tak hanya itu, ia pun menilai, peristiwa tumbangnya dua pohon jati tersebut merupakan imbas dari keroposnya akar pohon. Itulah sebabnya, ia menyarankan kepada warga untuk lebih memperhatikan kondisi pohon besar yang ada di sekitar rumah mereka.

“Kalau akar pohon sudah terlihat keropos, sebaiknya pohon segera ditebang. La kalau seperti ini, saya rasa tanpa angin kencang saja pohon bisa roboh,” paparnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif