News
Jumat, 13 Januari 2017 - 17:00 WIB

Pasca-Bentrok, Aher Minta FPI & GMBI Tertibkan Massa

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Massa dari Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Kota Bandung melakukan aksi unjuk rasa terkait kasus pelecehan Pancasila dan pelecehan budaya Sunda di depan Mapolda Jabar, di Bandung, Jawa Barat, Rabu (11/1). Mereka meminta Polda Jabar agar segera memproses hukum dan menangkap Habib Rizieq yang telah melakukan penistaan terhadap simbol negara Pancasila serta pelecehan budaya Sunda yang mempelesetkan bahasa Sampurasun menjadi Campur Racun guna mendukung terciptanya penegakan hukum di Indonesia. (JIBI/Solopos/Antara/Fahrul Jayadiputra)

Pasca-bentrok yang terjadi di Bandung, Gubernur Aher meminta FPI dan GMBI menertibkan massa masing-masing.

Solopos.com, BANDUNG — Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyesalkan terjadinya bentrok antara pendukung Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) dan ormas Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) di depan Mapolda Jabar, Bandung, Kamis (12/1/2017).

Advertisement

Heryawan mengatakan atas nama Pemprov Jabar pihaknya menyesalkan kejadian bentrokan seusai pemeriksaan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab. “Harusnya semua pihak menahan emosi dan bisa menahan diri,” katanya di Bandung, Jumat (13/1/2017).

Menurutnya tanpa melihat siapa yang lebih dulu memicu bentrokan, pihaknya menilai kejadian tersebut harusnya tidak boleh terjadi. Pihaknya mengajak semua masyarakat sama-sama menjaga kondisi Jabar yang kondusif dan damai.

Mengingat buntut kejadian tersebut, ada tiga pos GMBI yang dirusak massa FPI, Aher meminta agar kedua pimpinan ormas tersebut bisa menertibkan massanya. “Saya minta pimpinan ormas kendalikan massa masing-masing. Masing-masing punya versi soal kejadian tersebut, tapi kita tidak mau bicara benar salah, yang pasti kondusifitas harus dijaga,” paparnya.

Advertisement

Pihaknya meminta pimpinan ormas bisa menunjukan komitmen menjaga ketertiban dan kondusifitas di Jabar. Jabar menurutnya harus dijaga seluruh elemen masyarakat. “Keragaman ini sudah ciptaan Allah, mari hadirkan keragaman ini dalam koridor toleransi, kebinekaan, saya ingin anak bangsa ini mencintai kondusifitas,” paparnya.

Aher sendiri mengaku enggan mengomentari siapa yang bersalah dan benar karena sensitif, pihaknya lebih fokus pada meminta seluruh pihak menjaga kedamaian. “Kita hadir sebagai sesama anak bangsa dan sesama muslimin,” tuturnya.

Pihaknya menilai proses hukum yang tengah dijalani Rizieq lebih baik diserahkan pada aparat yang berwenang. Menurutnya penyidik dan Rizieq kemarin sudah sama-sama menunjukan patuh pada hukum. “Itu semua dalam koridor kepatuhan hukum, baik yang diperiksa maupun yang memeriksa,” katanya.

Advertisement

Saat ditanya apakah akan memanggil pimpinan kedua ormas yang berseteru tersebut, Aher menjawab diplomatis. “Kita cooling down dulu, saya ingin bertemu bertemu berbagai ormas. Tapi hari ini saya meminta pimpinan bisa mengendalikan massa dan cooling down, kita bersaudara,” pungkasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif