Soloraya
Jumat, 13 Januari 2017 - 15:40 WIB

BANJIR BOYOLALI : Terendam Air, 5 Hektare Tanaman Padi Andong Gagal Panen

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Banjir di Dukuh Jatisari, Desa Kedung Dawa, Kecamatan Andong, Jumat (13/1/2017). (JIBI/Solopos/Istimewa)

Banjir Boyolali, tanaman padi seluas 5 hektare di Andong gagal panen karena terendam banjir.

Solopos.com, BOYOLALI — Hujan deras disertai angin kencang mengakibatkan banjir yang merendam areal persawahan di Dukuh Jatisari, Desa Kedung Dawa, Kecamatan Andong, Jumat (13/1/2017).

Advertisement

Akibatnya, tanaman padi seluas 5 hektare yang telah menguning di wilayah tersebut terancam gagal panen. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Nur Khamdani, mengatakan terendamnya areal persawahan petani kali ini cukup mengejutkan banyak pihak.

Selama ini jika air sungai meluap karena hujan deras tak pernah sampai merendam areal persawahan. “Kalau sungai meluap hanya di kawasan bantaran. Tapi, hujan kemarin [Kamis, 12/1/2017] benar-benar di luar prediksi lantaran sampai merendam areal persawahan cukup luas,” ujarnya kepada Solopos.com, Jumat (13/1/2017).

Berdasarkan hasil pendataan BPBD, luas tanaman padi yang terendam cukup parah mencapai 5 hektare. Tanaman padi yang telah menguning tersebut dipastikan gagal panen. “Padahal, kurang sepuluh hari lagi dipanen,” paparnya.

Advertisement

Selain tanaman padi, jelas Nur, hujan deras juga sempat merendam satu unit rumah setinggi lutut orang dewasa. Meski demikian, tak berselang lama air lekas surut. “Malam harinya, air [yang merendam rumah] surut. Tak ada kerugian material atau korban jiwa,” jelasnya.

Selama hujan, kata Nur, petugas BPBD selalu siaga 24 jam di lokasi. Hal itu untuk mengantisipasi kejadian tak dinginkan selama hujan deras dan banjir.

“Alhamdulillah, hingga air kembali surut tak ada korban jiwa. Hanya saja, areal pertanian warga seluas 5 hektare terendam dan rusak,” ungkapnya.

Advertisement

Nur belum bisa menghitung berapa total kerugian material akibat padi gagal panen. Yang jelas kerugian mencapai puluhan juta rupiah. “Masih kami hitung kerugian materialnya. Nanti kami up date terus,” terangnya.

Petugas piket BPBD Boyolali, Yusuf, menambahkan banjir ke areal persawahan disebabkan sungai di sekitarnya tak mampu menampung air hujan yang cukup deras. Alhasil, sungai meluap ke persawahan dan satu unit rumah warga.

“Kalau jalan raya masih terpantau aman. Tak ada banjir di jalan raya, hanya genangan yang masih wajar,” tambahnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif