News
Kamis, 12 Januari 2017 - 23:19 WIB

Penolakan Wasekjen MUI Oleh Pemuda Dayak Dinilai Hanya Kesalahpahaman

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tengku Zulkarnain saat diadang pemuda di Bandara Susilo Sintang, Kalimantan Barat. (@borneo_w)

Penolakan Wasekjen MUI oleh Dewan Adat Dayak dinilai hanya kesalahpahaman.

Solopos.com, JAKARTA — Pasca-penolakan masyarakat yang tergabung dalam Dewan Adat Dayak (DAD) terhadap Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain, pemangku kepentingan di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar), menggelar rapat gabungan.

Advertisement

“Saat ini Forkopimda [Forum Komunikasi Pimpinan Daerah] Sintang yang terdiri dari Bupati, Kapolres, Dandim, Ketua FKUB dan MUI Kabupaten Sintang sedang berembuk agar masyarakat tidak terpancing dengan isu-isu yang dapat memecah belah rasa persatuan dan kesatuan,” kata Kabid Humas Polda Kalimantan Barat, Kombes Pol. Suhadi, ketika dimintai konfirmasi Okezone, Kamis (12/1/2017).

Suhadi mengatakan, saat ini pihaknya mengimbau agar masyarakat tidak terprovokasi atas kejadian penolakan Tengku yang ingin berkunjung ke Sintang. “Sebaiknya jangan terprovokasi dan memberikan arahan yang menyejukkan kepada umat Islam di Kabupaten Sintang,” ujarnya.

Menurut Suhadi, insiden penolakan Dewan Adat Dayak terhadap kedatangan Tengku hanya kesalahpahaman. Pasalnya, Tengku dianggap telah menghina warga Dayak. “Warga Dayak tidak membenci MUI, namun lebih kepada oknum dari MUI yakni Tengku Zulkarnain yang dianggap telah menghina suku Dayak,” jelas Suhadi.

Advertisement

Sebelumnya penolakan ini terjadi sekira pukul 09.00 WIB ketika anggota Dewan Adat Dayak hendak menjemput Gubernur Kalimantan Barat Cornelius yang merupakan Ketua Dewan Adat Dayak. Pada saat menunggu kedatangan Cornelius, rombongan pemuda Dayak ini mendapatkan informasi tentang kedatangan Tengku Zulkarnain dan melakukan penolakan.

Atas aksi yang dilakukan para pemuda Dayak ini, Tengku Zulkarnain bersama rombongan tidak jadi turun dari pesawat dan langsung meninggalkan Kabupaten Sintang menggunakan pesawat Garuda Indonesia menuju Pontianak.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif