Soloraya
Kamis, 12 Januari 2017 - 08:10 WIB

Mural Manusia Purba dan Jokowi Hiasi Perempatan Nonongan Solo, Ini Maknanya

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mural di tembok Restoran Kusuma Sari di simpang empat Nonongan, Jl. Slamet Riyadi, Solo, Rabu (11/1/2017) siang. (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Seorang seniman menggambar sosok manusia purba dan Jokowi dalam wujud mural.

Solopos.com, SOLO — Sosok manusia purba setinggi lebih dari 5 meter (m) hadir di simpang empat Nonongan, Jl. Slamet Riyadi, Kelurahan Kemlayan, Serengan, Solo. Wujud manusia purba jenis Homo Soloensis tersebut muncul dalam wujud lukisan di tembok Restoran Kusuma Sari.

Advertisement

Sosok manusia purba dari lembah Sungai Bengawan Solo itu tersaji dalam posisi berdiri dengan membawa helm astronaut berwana hijau muda. Di hadapan manusia purba itu, ada sosok Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dilukiskan tengah berdiri mengenakan kaus pendek putih dan celana pendek hitam.

Sosok mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta tersebut digambarkan sedang menengadah ke arah wajah manusia purba jenis Homo Soloensis. Sosok Presiden Jokowi dibuat dengan tinggi sekitar 2 meter.

Lukisan sosok manusia purba dan Presiden Jokowi dibuat bukan tanpa makna. Koordinator Mewarnai Indonesia Mural Company, Sonny Hendrawan, yang menggarap lukisan tersebut menjelaskan makna lukisan di bagian tembok city walk Jl. Slamet Riyadi itu.

Advertisement

Menurut dia, Jokowi diibaratkan tengah siap menghadapi rintangan besar yang dilambangkan dari kehadiran manusia purba Homo Soloensis. “Kami menggambarkan sebuah reaksi ketika Jokowi melihat figur manusia purba. Diibaratkan Jokowi siap menghadapi segala rintangan besar terutama dari sekelompok masyarakat yang mainstream terhadap pergerakan yang hanya bermodalkan fisik tanpa ada rasional, termasuk konflik sosial di dalam negara yang dipimpinnya,” jelas Sonny saat berbincang dengan Solopos.com, Rabu (11/1/2017) siang.

Sonny menceritakan konsep awal lukisannya itu dilontarkan seniman Sardono W. Kusumo. Pada intinya, lukisan tersebut mengusung konsep sejarah masa lalu Solo dan masa sekarang Solo.

Figur manusia purba Homo Soloensis menjadi ikon manusia prasejarah atau manusia Solo pada zaman dahulu. Sedangkan Jokowi menjadi figur manusia Solo zaman sekarang yang bahkan mampu menjadi ikon bangsa Indonesia.

Advertisement

Apabila rolling door Restoran Kusuma Sari diturunkan, beberapa figur warga Solo terkenal selain Jokowi muncul. Tokoh-tokoh seperti Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo, Gesang, Waldjinah, hingga W.S. Rendra ikut dilukis Sonny dan kawan-kawan di bagian rooling door.

Kegiatan Sonny melukis di tembok bangunan di Jl. Slamet Riyadi tersebut menjadi bagian dari acara Pre Event #1 SOLOIS SOLO bertema Reimagine Grafitti City. “Mereka ikon Solois yang memiliki kekuatan masing-masing di masyarakat. Mereka semua terlahir di Solo. Sedangkan visual lainnya dalam lukisan merupakan pendukung aktivitas masyarakat Kota Solo yang menjadi ikon. Garis besarnya lukisan ini menjadi sebuah pesan sosial soal polemik yang terjadi di masyarakat Solo,” jelas Sonny.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif